Satgas Ingatkan Penerapan Protokol Kesehatan Selama PON XX
Satgas meminta Pemda batasi penonton pembukaan dan penutupan PON XX
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta agar seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggara PON XX Papua baik pemerintah daerah, atlet, hingga relawan benar-benar memastikan penerapan protokol kesehatan selama ajang ini berlangsung. Pelaksanaan PON XX Papua sendiri berlangsung mulai 2-15 Oktober 2021.
"Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan PON seperti, atlet official, panitia, penonton serta masyarakat di sekitar lokasi harus menjalankan protokol kesehatan secara tetap dan telah mendapatkan vaksinasi minimal dosis pertama, " kata Wiku dalam konfrensi pers secara daring, Kamis (30/9).
Hal itu, kata Wiku, tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 45/2021 menyebut bahwa kepada seluruh kepala daerah diminta memastikan para atlet, ofisial, panitia, penonton, dan masyarakat di sekitar lokasi telah mendapat vaksinasi minimal tahap pertama.
Pada diktum Inmedagri itu ada juga catatan untuk Bupati Jayapura Matius Awoitauw melakukan pembatasan jumlah penonton yang hadir langsung pada pembukaan dan penutupan PON XX Papua 2021.
"Penonton maksimal 10.000 orang yang sudah termasuk di VIP, VVIP Paspampres ,TNI Polri dan tenaga kesehatan," ujar Wiku.
Kemudian kepada lima kepala daerah yang menyelenggarakan PON XX juga harus melakukan pembatasan jumlah yang hadir langsung pada seluruh venue pertandingan. Maksimal penonton adalah 25 persen dari kapasitas total serta harus melakukan skrining secara digital.
"Namun tetap adaptif dan menyesuaikan kondisi di lapangan," ucap Wiku.
Selama penyelenggaraan PON XX juga tidak diperbolehkan melakukan pemasangan tenda untuk kegiatan nonton bareng di luar Stadion. Masyarakat, diminta untuk menikmati pertandingan di rumah masing-masing melakukan.
"Panitia juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan bagi tamu dan penonton yaitu dengan menunjukkan hasil negatif dan tukang hasil negatif tes PCR 2 x 24 jam atau hasil negatif tes antigen 1x 24 jam dan bukti telah divaksin saat proses penukaran gelang 1 sampai dengan 3 hari sebelum hari H," terang Wiku.
Ihwal pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan, penyelenggara harus melakukannya secara persuasif dan simpati."Apabila ditemukan tamu atau penonton yang positif covid 19 maka tidak diijinkan untuk memasuki lokasi pertandingan Pon XX, tamu atau penonton yang positif covid 19 harus diisolasi atau dilakukan penanganan sesuai kondisi dan waktu yang ditentukan serta di lakukan pelacakan secara intensif terhadap orang yang berinteraksi dengan tamu yang positif tersebut," tegas Wiku.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Ganip Warsito mengatakan, perihal protokol kesehatan selama pra-pembukaan, ia mengaku sudah berjalan cukup baik meski masih ada beberapa yang tidak patuh.
"Dengan adanya program gerai dan mobil masker diharapkN dapat meningkatkan disiplin protokol kesehatan masyarakat Papua. Program pembagian masker ini sangat bagus untuk dilakukan di sini, apalagi untuk beberapa masyarakat masih ada yang belum memakai masker," terangnya.
Dengan adanya penegakan protokol kesehatan 5M (Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) diharapkan penyelenggaraan PON XX di Papua tetap aman dari lonjakan kasus COVID-19.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada penyelenggara PON XX untuk selalu melakukan sosialisasi untuk terus melakukan prokes melalui pengumuman berisikan imbauan-imbauan yang disiarkan melalui pengeras suara.
"Saya lihat di dalam, kegiatan kita sudah ingatkan agar pesan terkait dengan penggunaan masker. Karena di dalam stadion diberikan tanda jaga jarak tentunya kita minta di announce tiap beberapa waktu mengingatkan masyarakat, penonton untuk tetap gunakan masker dan tetap jaga jarak," ucap Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menyatakan, imbauan terus menerus untuk menerapkan prokes akan dilakukan diseluruh venue olahraga. Harapannya agar PON berjalan maksimal tanpa adanya lonjakan kasus virus corona.
"Tentunya akan ada evaluasi sehingga pelaksanaan kedepan yang kami harapkan pertandingan berjalan aman dan lancar. Namun disatu sisi laju pertumbuhan Covid-19 betul-betul bisa kami kendalikan," tutur Sigit.