Swab dan Vaksin Hunter Sasar Pelanggar Prokes di Surabaya
Pemkot Surabaya kembali lakukan operasi swab hunter
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menjalankan kembali operasi Swab Hunter di 31 kecamatan yang ada di Kota Pahlawan. Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggelar operasi Vaksin Hunter, dengan dibantu jajaran TNI dan Polri yang bergerak serentak mulai Sabtu (2/10) malam. Swab Hunter dan Vaksin Hunter ini menyasar pusat-pusat keramaian dan semua orang yang beraktivitas di luar rumah.
"Ketika menemukan ada yang melanggar protokol kesehatan, mereka langsung dibawa untuk diswab, dan apabila belum vaksin, mereka langsung divaksin malam itu juga," kata Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto di Surabaya, Ahad (3/10).
Irvan mengatakan, saat ini sudah ada beberapa sektor usaha yang dibuka walaupun dengan pembatasan-pembatasan tertentu, sehingga mobilitas warga ikut tinggi. Irvan mengatakan, tingginya aktivitas warga masyarakat yang beraktivitas di luar rumah harus terus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau abai, kapan selesainya pandemi ini. Prokes itu menjadi persyaratan mutlak ketika beraktivitas di luar rumah, seperti memakai masker itu wajib," ujar Irvan.
Maka dari itu, lanjut Irvan, demi mengingatkan warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, pihaknya kembali menghidupkan operasi swab hunter yang ditambah dengan vaksin hunter. Apabila kedapatan ada warga yang melanggar, maka akan diswab sekaligus dipastikan apakah sudah vaksin atau belum.
"Percepatan vaksinasi itu harus terus dilakukan. Nah, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi itu, bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan vaksin hunter ini," kata Irvan.
Irvan menjelaskan, vaksin hunter itu cakupannya sangat luas. Bisa door to door, atau ketika ada wilayah RT yang belum vaksin, bisa juga menyasar ke sana. Bahkan, apabila ada tempat makan atau unit tertentu yang ternyata diketahui belum vaksin, maka akan langsung disasar juga.
Irvan menegaskan, vaksin hunter ini juga menjadi warning bagi warga luar Surabaya yang akan beraktivitas di Kota Surabaya. "Makanya saya ingatkan, kalau bisa vaksin dulu kalau mau ke Surabaya, jika tidak vaksin, ya hati-hati nanti terkena vaksin hunter di Surabaya," kata Irvan.
Camat Genteng Linda Novanti memastikan, mulai Sabtu (2/10) malam pihaknya bergerak bersama dengan jajaran polsek, koramil, lurah dan lainnya menyisir pusat-pusat keramaian di wilayah setempat. Pada malam pertamapihaknya menyasar Ketabang Kali, baik di sisi kanan maupun kiri Kalimas.
"Kita temukan ada beberapa yang melanggar prokes, sehingga kami langsung bawa ke Puskesmas Ketabang untuk dilakukan swab dan ternyata masih ada yang belum vaksin, sehingga kami lakukan vaksin juga," ujarnya.