Said Iqbal Didorong Pimpin Partai Buruh

Gerakan buruh di luar parlemen saja dinilai tidak cukup.

ANTARA/Muhammad Adimaja
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelas organisasi pendiri Partai Buruh yang terdiri atas serikat buruh, petani, pekerja, akan mendeklarasikan kembali Partai Buruh pada 5 Oktober 2021 mendatang. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, digadang-gadang memimpin partai tersebut.

Baca Juga


"Kepada juga saudara Bung Iqbal, kita mendukung Bung Iqbal akan menjadi presiden dari partai ini," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Petani Indonesia (SPI) Agus Rully dalam konferensi pers yang digelar daring, Ahad (3/10).

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, Partai Buruh akan menggelar kongres pada 4 Oktober 2021 besok. Ia menuturkan sejauh ini baru namanya yang disepakati oleh 11 organisasi Partai Buruh.

"Calon presiden Partai Buruh sampai hari ini menurut kawan-kawan hanya baru satu orang yang diusulkan bulat oleh 11 organisasi pendiri partai buruh yang baru saudara Said Iqbal," tuturnya.

"Memang mungkin bisa saja nanti sampai dengan nanti kongres ada yang bertambah, tapi bulat sampai hari ini baru satu nama yang disepakati untuk disetujui kongres yaitu saudara Said Iqbal dari KSPI,  presiden KSPI," imbuhnya. 

Tata ulang

Rully mengatakan SPI bersama dengan serikat buruh lainnya sepakat untuk menata ulang Partai Buruh. Ia berharap, Partai Buruh menjadi ikhtiar politik bagi kaum petani bagaimana membangun partai alternatif dan persatuan gerakan rakyat. 

"Ini akan kita upayakan untuk menjadi partai alternatif, partai persatuan gerakan rakyat dalam bentuk platform yang juga harus tercermin dalam partai persatuan ini, termasuk terhadap struktur kepengurusan, ini harus tercermin harus ada keterwakilan petani, harus ada keterwakilan teman-teman buruh, harus ada keterwakilan teman-teman nelayan, perempuan, apalagi misalnya untuk bagaimana partai ini bisa menjadi dan diterima di kalangan bawah," kata dia.

Ia berharap melalui Partai Buruh wakil presiden mendatang bisa hadir dari kelompok petani, pekerja, buruh, maupun perempuan. Sementara itu, Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Ilhamsyah, mengatakan, kebutuhan lahirnya partai politik yang diinisiasi oleh kelompok gerakan merupakan ikhtiar yang sudah cukup lama dilakukan oleh gerakan demokrasi di Indonesia.

"Hari ini kelompok gerakan kembali menguatkan tekadnya dan ini jauh lebih kuat dari apa yang sebelumnya karena komponen pendiri yang tergabung dalam  membangun partai buruh ini, ini jauh lebih luas dibandingkan upaya kelompok-kelompok sebelum-sebelumnya," ungkapnya.

Ilhamsyah menyadari selama ini kelompok gerakan buruh lebih banyak reaktif terhadap kebijakan pemerintah. Karena itu, gerakan di luar parlemen saja dinilai tidak cukup.

"Tentulah sekarang ini gerakan sudah mengevaluasi diri bahwa gerakan tersebut tidak cukup hanya di ekstra parlemen. Gerakan menyadari betul untuk ikut terlibat dalam menentukan arah kebijakan bangsa kedepan," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler