Aljazair Kutuk Pernyataan Presiden Macron Soal Penjajahan

Presiden Prancis Emmanuel Macron dikritik atas pernyataannya soal penjajahan

EPA-EFE/Michel Euler
Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ilustrasi.
Rep: Kamran Dikarma Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR – Aljazair mengutuk pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal sejarah kolonial di negara tersebut. Aljir menilai Macron telah melakukan penghinaan yang tak dapat diterima.

“Pernyataan Macron adalah penghinaan yang tak dapat diterima untuk mengenang lebih dari 5,63 juta martir yang mengorbankan diri mereka dengan perlawanan gagah berani melawan kolonialisme Prancis (antara 1830-1962),” kata Kantor Kepresidenan Prancis pada Sabtu (2/10), dikutip laman Anadolu Agency.

Aljazair mengungkapkan banyak kejahatan kolonial yang dilakukan Prancis adalah genosida terhadap rakyatnya. Aljazair mencatat pernyataan yang dikaitkan dengan Macron tidak secara resmi disangkal.

Aljazair menegaskan negaranya menolak intervensi dalam urusan internal negaranya. Terkait pernyataan Macron, Aljazair telah memanggil pulang duta besarnya untuk Prancis Paris Mohammed Anter Davud untuk konsultasi.

Pada Kamis (30/9) lalu, Macron membuat pernyataan tentang Aljazair. Ia menyalahkan negara tersebut atas kebencian terhadap Prancis. “Apakah ada negara Aljazair sebelum penjajahan Prancis? Itu yang jadi pertanyaan,” ucapnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler