Satgas Covid-19 Hidupkan Kembali Swab Hunter di Surabaya

Swab hunter dihidupkan agar warga di 31 kecamatan tak mengabaikan protokol kesehatan.

ANTARA/Didik Suhartono
Warga bersepeda mengunjungi Kebun Binatang Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/10/2021). Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya membuka kembali tempat wisata itu yang sempat tutup karena pandemi COVID-19 dengan membatasi jumlah pengunjung sebanyak 25 persen dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satgas percepatan penanganan Covid-19 menghidupkan kembali kegiatan tes usap hunter di 31 kecamatan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan tujuan agar warga tidak mengabaikan protokol kesehatan.


Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan saat ini sudah ada beberapa sektor usaha yang dibuka walaupun dengan pembatasan-pembatasan tertentu, sehingga mobilitas warga ikut tinggi.

"Makanya, Pak Wali Kota mengingatkan ketika bertemu dengan teman, kerabat, saudara, dan beraktivitas di luar rumah tidak abai terhadap prokes," katanya.

Menurut dia, jika warga abai, pandemi ini tidak akan selesai. Bagi Irvan, prokes menjadi persyaratan mutlak ketika beraktivitas di luar rumah, seperti memakai masker itu wajib.

"Ketika makan maskernya dicopot, kalau selesai makan ya dipakai lagi maskernya. Jangan lama-lama copot masker," ujar Irvan yang juga kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya ini.

Oleh karena itu, lanjut dia, demi mengingatkan warga kembali, tes usap hunter dihidupkan kembali ditambah dengan vaksin hunter, apabila ada warga yang melanggar, akan dites usap sekaligus dipastikan apakah sudah vaksin atau belum. Jika belum, akan langsung divaksin saat itu juga.

Irvan mengatakan tes usap dan vaksin hunter bantuan dari TNI dan Polri mulai bergerak serentak mulai Sabtu (2/10) malam. Tes usap hunter menyasar pusat-pusat keramaian dan semua orang yang beraktivitas di luar rumah.

"Percepatan vaksinasi itu harus terus dilakukan, karena itu keinginan Pak Wali Kota yang paling utama. Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan vaksin hunter ini," katanya.

Ia menjelaskan vaksin hunter itu cakupannya juga dari rmah ke rumah, bisa juga kalau ada wilayah RT yang belum vaksin. Bahkan, apabila ada resto atau unit tertentu yang ternyata diketahui pegawainya belum menjalani vaksinasi, akan langsung disasar juga.

Irvan menegaskan vaksin hunter ini juga menjadi warning bagi warga luar Surabaya yang akan beraktivitas di Kota Surabaya. "Makanya saya ingatkan, kalau bisa vaksin dulu kalau mau ke Surabaya, jika tidak vaksin, ya hati-hati nanti terkena vaksin hunter di Surabaya," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler