12 Pelatih Barcelona dari yang Terburuk Sampai Tersukses

Pep Guardiola bisa disebut sebagai pelatih tersukses di Barcelona.

EPA/PETER POWELL
Pep Guardiola.
Rep: Eko Supriyadi Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Ronald Koeman dinilai kehabisan waktu untuk mengubah situasi Barcelona. Kekalahan 0-2 dari Atletico Madrid pekan lalu membuat La Blaugrana berada di posisi kesembilan klasemen La Liga Spanyol.

Kehilangan Lionel Messi membuat segalanya kian sulit untuk Barcelona. Tapi Barca juga masih diisi skuad yang penuh bintang dan talenta berbakat.

Hanya saja, Koeman dianggap tidak menemukan solusi taktis untuk mengatasi masalah klub. Presiden Barcelona, Joan Laporta, menegaskan kalau Koeman masih akan didukung usai pertandingan melawan Atletico.

Tapi jika pekan-pekan selanjutnya situasi tidak berubah, hanya masalah waktu pelatih berusia 58 tahun itu mengemas barangnya dari Camp Nou. Jika itu terjadi, maka Koeman akan dianggap sebagai salah satu dari pelatih terburuk Barcelona, setelah 13 bulan bertugas.

Berikut daftar 12 pelatih Barcelona di abad 21, berdasarkan dari kinerja terburuk hingga terbaik, dikutip dari Givemesport, Senin (4/10).

12. Louis van Gaal (Juni 1997-Mei 2000 dan Mei 2002-Januari 2003)

Trofi: Tidak ada di abad 21.

Tugas pertama Van Gaal membawa Barcelona memenangkan trofi La Liga dua kali beruntun. Tapi itu terjadi pada musim 1997/1998 dan 1998/1999. Tugas keduanya merupakan bencana. Dengan pemain bintang sekelas Rivaldo diizinkan pergi secara gratis dan Juan Roman Riquelme dimainkan sebagai sayap. Barca hanya memenangkan enam pertandingan liga, dan saat ia hengkang, Barcelona hanya berjarak tiga poin dari zona degradasi.

11. Quique Setien (Januari 2020-Agustus 2020)

Trofi: Tidak ada

Masa kerja Setien di Barcelona cukup singkat. Dia menggantikan Ernesto Valverde di tengah musim 2019/2020. Jadi kekecewaan Barcelona di musim tersebut tidak sepenuhnya salah dia. Tapi musim ini merupakan yang pertama kalinya Barca tanpa trofi sejak 2007/2008.


Baca juga : Disebut Legenda Baru, Mohamed Salah Layak Perpanjang Kontrak

10. Carles Rexach (April 2001-Mei 2002)

Trofi: Tidak ada

Rexach membawa Barcelona finis di peringkat empat La Liga pada musim 2001/2002, 11 poin di bawah juara Valencia. Barca juga kalah dari Real Madrid di semifinal Liga Champions.

9. Llorence Ferrer (Mei 2000-April 2001)

Trofi: Tidak ada

Salah satu momen yang tidak bisa dilupakan saat Ferrer mengawali karier di Camp Nou dengan mempertanyakan posisi Emmanuel Petit, dan berakhir dengan kekalahan 1-3 dari Osasuna.

8. Gerardo Martino (Juli 2013-Mei 2014)

Trofi: 1 Piala Super Spanyol

Di bawah Martino, Barcelona finis di posisi kedua La Liga, runner-up di Copa del Rey, dan mencapai perempat final Liga Champions. Ia tak mampu memberikan trofi bergengsi untuk Barcelona.


7. Ronald Koeman (Agustus 2020-Sekarang)

Trofi: 1 Copa del Rey

Barcelona belum menunjukkan tren positif di bawah mantan pelatih Everton tersebut tersebut. Bahkan nasib Koeman di Camp Nou disebut hanya masalah waktu saja, sampai ia dipecat.

6. Radomir Antic (Januari 2003-Juni 2003)

Trofi: Tidak ada

Antic menggantikan Louis van Gaal yang baru saja dipecat saat itu. Ia mengambil alih kursi pelatih saat Barca berada di peringkat 15, dan membawa timnya finis di posisi keenam. Antic juga membawa Barca mencapai perempat final Liga Champions.

5. Ernesto Valverde

Trofi: 2 La Liga, 1 Copa del Rey, 1 Piala Super Spanyol

Valverde membawa Barcelona menjuarai La Liga Spanyol dua kali beruntun, walaupun kehilangan Neymar saat debutnya, lalu Andres Iniesta di musim kedua. Namun perjalanan Barcelona di Liga Champions menemui kegagalan selama dua musim di bawah Valverde, saat dikalahkan AS Roma dan Liverpool.

4. Tito Vilanova (Juni 2012-Juli 2013)

Trofi: 1 La Liga

Vilanova merupakan penerus Pep Guardiola. Ia membawa Barcelona menjuarai La Liga dengan 100 poin dari 115 gol. Namun musim selanjutnya Vilanova harus meninggalkan sebagian besar porsi kepelatihannya akibat menderita kanker. Vilanova kemudian tidak mampu meneruskan posisinya sebagai pelatih, sampai akhirnya meninggal pada 2014. Vilanova membuktikan dirinya berpotensi menjadi pelatih hebat.

Baca juga : Wagub DKI: Surat Anies ke Bloomberg Bukan untuk Minta Dana

3. Frank Rijkaard (Juni 2003-Juni 2008)

Trofi: 2 La Liga, 2 Piala Super Spanyol, 1 Liga Champions

Dengan lima gelar, salah satu pencapaian terbesar Rijkaard adalah memberikan debut pada Lionel Messi pada 2004.

2. Luis Enrique (Mei 2014 -Mei 2017)

Trofi: 2 La Liga, 3 Copa del Rey, 1 Piala Super Spanyol, 1 Liga Champions, 1 Piala Super UEFA, 1 Piala Dunia Antarklub.

Enrique membawa pemain seperti Marc-Andre ter Stegen, Ivan Rakitic, dan Luis Suarez di musim pertamanya. Ia kemudian memadukan trio MSN (Messi, Suarez, Neymar). Ia memenangkan treble di musim pertamanya, dan menjadi pelatih tersukses di era post-Guardiola.

1. Pep Guardiola (Juni 2008-Juni 2012)

Trofi: 3 La Liga, 2 Copa del Rey, 3 Piala Super Spanyol, 2 Liga Champions, 2 Piala Super UEFA, 2 Piala Dunia Antarklub

Dengan segudang trofi, Guardiola bukan hanya pelatih terbaik di abad ke-21, tapi yang terhebat dalam sejarah klub. Kini, Barcelona hanya tinggal rindu kembali ke masa kesuksesan di bawah pelatih Manchester City tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler