ISEF 2021 Fokus pada Makanan Halal dan Modest Fashion
Sektor halal mencatat pemulihan yang sangat pesat di masa pandemi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan halal dan modest fashion menjadi bahasan utama dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 yang digelar Bank Indonesia. Dua sektor halal ini telah menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi syariah dan nasional.
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Bambang Himawan menyampaikan ISEF kali ini fokus pada halal food dan modest fashion yang sudah terbukti tahan banting di tengah penurunan ekonomi akibat Covid-10. ISEF akan mendorong dua sektor tersebut untuk terus mendapat dukungan, baik dari bank syariah dan wakaf produktif.
"Kita akan terus fokus kembangkan ini dalam berbagai tujuan, seperti substitusi impor, mencari mitra strategis dalam halal value chain, pengembangan melalui berbagai platform e-commerce, ekspo, secara umum ini dilakukan untuk memulihkan ekonomi nasional," katanya dalam konferensi pers ISEF 2021, Jumat (8/10).
Makanan halal dan modest fashion Indonesia menempati peringkat ketiga dan keempat di kancah dunia. Pertumbuhan sektor unggulan ekonomi syariah mencapai 8,2 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan PDB Indonesia.
Ekspor makanan halal pada kuartal II 2021 bahkan mencapai 10,36 miliar dolar AS, tumbuh 46 persen. Sementara modest fashion tumbuh 4,2 persen secara global senilai 277 miliar dolar AS. Pengeluaran Indonesia sendiri mencapai 16 miliar dolar AS, masuk lima besar.
BI mendorong agar dua sektor halal domestik ini untuk mendunia, tidak hanya secara domestik. ISEF juga menyuguhkan pameran secara hybrid, yakni daring dan luring. Bambang mengatakan keunggulan expo ISEF kali ini adalah memiliki platform terpadu pertama yang memfasilitasi kompetisi global.
"Platform ini juga bisa interaktif, membuka pasar dan peluang terhubung dengan berbagai komunitas dan berpotensi business matching deal, ini menjadi one stop service halal sector," katanya.
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Ita Rulina menambahkan sektor halal mencatat pemulihan yang sangat pesat di masa pandemi. Empat sektor yang paling cepat membaik adalah pertanian, makanan halal, distribusi, dan pariwisata ramah Muslim.
Sektor pertanian dan makanan halal berkontribusi sekitar 70 persen terhadap rantai nilai halal. Kondisinya saat ini semakin membaik karena permintaan pasar yang terus meningkat. Sektor ini juga relatif stabil dan telah menyumbang 24,4 persen terhadap aktivitas usaha nasional.