Southgate: Banyak Pemain Terpengaruh Teori Konspirasi Covid
Sejumlah pesepak bola di Inggris menolak divaksinasi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gareth Southgate mengungkapkan beberapa pesepak bola tidak mau divaksinasi Covid-19 karena terpengaruh oleh teori konspirasi di media sosial. Manajer Inggris itu menyajikan video setelah Euro 2020 yang mendesak orang untuk divaksinasi.
Penyerapan vaksin di kalangan pesepak bola profesional bersifat sporadis. Southgate mengakui tidak yakin berapa banyak dari skuad Inggris-nya saat ini yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
"Pada usia mereka, mereka lebih terbuka terhadap beberapa teori konspirasi. Ini karena mereka lebih banyak membaca media sosial, mereka mungkin lebih rentan terhadap pandangan semacam itu. Dari apa yang saya lihat, ada sedikit kebingungan," ungkap Southgate, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (9/10).
Menurut Southgate, pemainnya tampak lebih rentan terhadap unggahan media sosial atau menjalani kehidupan mereka di media sosial, di mana banyak teori konspirasi yang beredar. Walaupun ia sendiri juga tidak mau menyatakan kalau vaksin 100 persen aman, karena bukan ahli maupun dokter.
"Saya membayangkan kita tidak akan berada dalam posisi dalam program vaksinasi massal tanpa penelitian yang dilakukan, tanpa pemerintah dan tenaga medis yang benar-benar yakin. Jadi saya nyaman mengambil risiko itu," ujar dia.
Liga Primer Inggris sebelumnya mengeluhkan minimnya minat pemain untuk melakukan vaksinasi. Bahkan, untuk mau menarik minat pesepak bola, Liga Primer Inggris menjanjikan mereka yang sudah divaksinasi boleh bertanding di negara yang masuk zona merah Inggris.