Kontaminasi Radioaktif Chernobyl Ditemukan di Jamur Liar
95 persen jamur liar di Jerman menunjukkan kontaminasi radioaktif dari Chernobyl.
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sekitar 95 persen sampel jamur liar yang dikumpulkan di Jerman dalam enam tahun terakhir masih menunjukkan kontaminasi radioaktif dari bencana nuklir Chernobyl 1986. Menurut regulator keamanan pangan Jerman, jumlah tersebut tidak di atas batas legal.
Kantor federal untuk perlindungan konsumen dan keamanan pangan (BVL) peningkatan konsentrasi isotop cesium-137 dan cesium-134 yang membawa ciri khas ledakan Chernobyl ditemukan terutama di Jerman selatan. Namun, tidak satu pun dari 74 sampel yang diuji melebihi batas legal radiasi 600 becquerel per kg.
BVL mengatakan, bahan radioaktif tetap ada di hutan karena ekosistemnya mendaur ulang nutrisi dengan sangat efisien. Artinya, jamur liar akan menunjukkan kontaminasi lebih lama daripada produk pertanian lainnya.
Reaktor Chernobyl yang terletak di tempat yang sekarang disebut Ukraina, memuntahkan berton-ton limbah nuklir ke atmosfer. Kondisi ini menyebarkan radioaktivitas di beberapa wilayah benua dan menyebabkan lonjakan kanker di wilayah yang lebih dekat.
Kekhawatiran akan dampak jangka panjang dari bencana nuklir telah memicu penentangan publik terhadap tenaga nuklir. Terlebih lagi setelah kecelakaan di pembangkit listrik Fukushima Jepang pada 2011.