Menpora Kunjungi Pasar Tradisional Mama-Mama Papua

Menpora ikut lelang untuk membeli kopi asli Bumi Cenderawasih.

Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah)
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengunjungi pasar tradisional mama-mama Papua di Jayapura. Menpora ikut lelang untuk membeli kopi asli Bumi Cenderawasih.


Kehadiran Menpora di pasar tradisional tersebut salah satunya untuk melihat sejauh mana dampak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX terhadap kegiatan ekonomi rakyat. "Dengan adanya acara seperti ini, saya kira hal ini menunjukkan penyelenggaraan PON ini benar-benar membawa dampak ekonomi terhadap Jayapura dan Papua pada umum," kata Menpora, seperti dikutip dari laman resmi Kemenpora, Ahad.

Dalam kunjungan tersebut, Menpora didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua, Naek Tigor Sinaga; Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, dan Tenaga Kerja (Perindagkop) Provinsi Papua, Omah Laduani Ladamay; dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti.

Di pasar mama-mama tersebut, terpajang beberapa produk-produk asli Papua yang dikemas secara modern. Produk-produk tersebut dilelang di hadapan Menpora dan pejabat Pemda Papua tersebut.

Kopi Arabica dan kopi Tiom asli buatan anak Papua berhasil dibeli Menpora Amali dalam lelang tersebut seharga 1.6 juta rupiah. "Hal ini seperti apa yang sudah kita canangkan bahwa PON harus sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses administrasi dan sukses ekonomi masyarakat. Dan, hari ini kita sudah bisa lihat hasilnya. Dan, ini bukti nyata," tambahnya.

Sementara itu, para pedagang di pasar mengaku senang dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua karena bisa meningkatkan penjualan mereka. "Berkat adanya PON Papua ini penjualan meningkatkan dua kali lipat," kata salah satu pedagang, Hasme di Pasar Hamadi, Jayapura.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler