Objek Wisata di Lampung Mulai Ramai Wisatawan

Lampung kini berada dalam assessment PPKM level 1.

Antara/Ardiansyah
Pengunjung menikmati suasana wisata alam di kawasan wisata Lekung Langit 2 di Kemiling, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (18/9/). Objek wisata di Lampung kini sudah ramai didatanfi pengunjung (ilustrasi).
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah objek wisata di Provinsi Lampung mulai menjalankan operasionalnya. Tempat wisata di sana ramai dikunjungi wisatawan domestik.


"Pariwisata memang sudah mulai dibuka setelah adanya penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Lampung," ujar General Manager Grand Elty, Merti Junita, saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (12/10).

Dia mengatakan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur dan traffic pengunjung telah menunjukkan peningkatan. "Kunjungan sempat terkendala PPKM dan pada Agustus hingga September mulai normal, untuk keterisian tempat tidur per bulan sekitar 60 persen," kata dia.

Menurut Merti, untuk kategori rekreasi sudah datang sekitar 10 ribuan pengunjung sejak awal tahun hingga periode berjalan. "Kami telah terapkan pula protokol kesehatan secara ketat, serta untuk wisatawan yang mendominasi dari Lampung, Palembang, Jakarta, dan Jawa Barat," ujarnya lagi.

Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang pengelola objek wisata pantai di Pesawaran, Biloh. "Sudah mulai buka untuk objek wisata pantai, dan mulai ramai pengunjung juga," ujar Biloh.

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, wajib mengenakan masker, menjaga jarak terus diterapkan di wilayah objek wisata. "Kami ramainya saat akhir pekan saja, ini mulai ramai setelah penurunan kasus Covid-19 kemarin namun kami tetap jaga penerapan protokol kesehatan di objek wisata," kata dia lagi.

Diketahui Lampung kini berada dalam assessment Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level I, dan sejumlah objek wisata telah mulai dibuka serta telah menerapkan protokol kesehatan di lingkungan objek wisata.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler