Siswa Positif Covid, PTM di SD Sepat Majalengka Dihentikan
PTM di SD Sepat, Majalengka, dihentikan sementara setelah ada siswa positif Covid.
REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Sepat, Desa Sepat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, dihentikan sementara. Hal itu setelah adanya sejumlah murid dan guru di sekolah tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"’Untuk sementara, SD Sepat lockdown, mulai 11 hingga 25 Oktober 2021," ujar Kepala Sekolah SDN Sepat, Ahim, kepada Republika.co.id, Kamis (14/10).
Ahim menjelaskan, kasus itu bermula dari adanya salah seorang muridnya yang positif Covid-19. Upaya testing dengan swab PCR kemudian dilakukan kepada murid yang lain maupun guru di SDN Sepat. Testing dilaksanakan pada Jumat (8/10).
Ahim menyebutkan, dari 132 orang yang menjadi sasaran tes swab PCR, hanya 124 orang yang hadir. Hasil tes swab PCR kemudian keluar pada Sabtu (9/10).
"Dari 124 orang, dinyatakan delapan orang positif," ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka, Lilis Yuliasih, menjelaskan, munculnya kasus di sekolah itu berawal dari klaster keluarga. Salah satu anggota keluarga dari murid di SDN Sepat itu diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.
"Itu awalnya dari klaster keluarga, kita dapat informasi ada TKW dari keluarga anak itu. Itu siswa SD dan SMP (yang positif), adik-kakak," terang Lilis.
Atas temuan itu, upaya pencegahan dilakukan dengan melakukan tes terhadap para siswa di SDN Sepat maupun di SMP di Kecamatan Leuwimunding. Hasilnya, di SDN Sepat diketahui ada delapan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kalau yang di SMP, cuma satu siswa itu tadi," ucap Lilis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Harizal Harahap, menerangkan, kedelapan orang di SDN Sepat yang positif Covid-19 kini menjalani isolasi mandiri. Pemberian obat dan vitamin juga sudah diberikan kepada mereka.
Harizal pun kembali mengingatkan kepada pihak sekolah yang menyelenggarakan PTM untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal itu sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
"Protokol kesehatan harus terus diterapkan secara disiplin," kata Harizal.