3 Pandit Dibunuh, Masjid Kashmir: Hindu-Muslim Bersaudara
Masjid-masjid di Kashmir tegaskan harmoni persaudaraan Hindu-Muslim
REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR — Pembunuhan brutal terhadap tiga Pandit Kashmir di Srinagar pada pekan lalu, masih menimbulkan tanda tanya atas nasib keberadaan warga Kashmir non-Muslim di lembah itu.
Setelah pembunuhan brutal ahli kimia terkenal Makhanlal, para ekstremis telah membunuh kepala sekolah Supender Kaur dan seorang guru Deepak Chand.
Supender Kaur dikenal sebagai seorang wanita baik hati yang telah mengabdikan setengah gajinya untuk pendidikan anak-anak miskin. Dia juga telah mengadopsi seorang gadis Muslim.
“Serangan terhadap minoritas ini adalah bagian dari konspirasi untuk menciptakan jurang pemisah antara komunitas mayoritas dan minoritas di lembah itu. Tidak dapat disangkal bahwa persaudaraan Muslim Hindu adalah korban terbesar dari gerakan separatis Kashmir,” kata Ketua Komite Koordinasi Sikh Partai Jagmohan Singh Raina dilansir Siasat, Jumat (15/10).
Umat Hindu dan Muslim telah hidup di lembah selama ratusan tahun dengan damai dan bersahabat. Mereka memiliki bahasa, budaya, dan tradisi yang sama. Terlepas dari semua upaya untuk merusak kerukunan komunal di lembah, Muslim masih melayani umat Hindu selama Amarnath Yatra mereka.
Demikian pula, semua turis mengambil bantuan Muslim lokal selama mereka berjalan-jalan di Gulmarg, Danau Dal, dan tempat-tempat wisata lainnya di lembah.
Pariwisata adalah sumber pendapatan terbesar bagi umat Islam setempat. Karena situasi hukum dan ketertiban yang memburuk di lembah itu, tidak hanya persaudaraan Muslimin Hindu, tetapi pariwisata juga terkena dampak yang parah.
Muslim setempat menganggap Pandit Kashmir sebagai bagian integral dari masyarakat. Muslim tidak ingin mereka bermigrasi dari lembah. Protes Muslim baru-baru ini terhadap pembunuhan non-Muslim di lembah merupakan indikasi harmoni dan ko-eksistensi Muslim Hindu.
Di mana-mana di lembah, umat Islam hadir untuk meyakinkan tetangga Hindu mereka tentang keselamatan dan perlindungan, dan meminta mereka untuk tidak meninggalkan rumahnya.
Muslim menjangkau keluarga non-Muslim yang berduka untuk turut berduka atas jiwa kerabatnya yang telah meninggal dan berbagi kesedihan mereka.
Penting untuk dicatat bahwa masjid-masjid di lembah itu mengimbau umat Islam untuk melindungi tetangga Hindu mereka. Para imam masjid-masjid ini, dalam khutbah Jumat mereka, menasihati non-Muslim untuk tidak bermigrasi dari lembah.
Pawai protes terbesar diadakan terhadap pembunuhan non-Muslim di Lal Chowk Srinagar, di mana banyak warga terkemuka lembah, pegawai pemerintah, olahragawan, dan lain-lain berpartisipasi. Mereka semua mengutuk keras pembunuhan orang-orang yang tidak bersalah.
Sebuah delegasi komite organisasi pegawai pemerintah Kashmir mengunjungi rumah Pandit Kashmir dalam solidaritas untuk menyatakan dukungan mereka. Presiden komite Rafiq Rathore mengatakan insiden pembunuhan adalah serangan terhadap tatanan sosial masyarakat.
“Pandit Kashmir dan Muslim telah hidup bersama dalam harmoni selama ratusan tahun. Kami tidak akan membiarkan para ekstremis menghancurkan nilai-nilai budaya bersama kami. Semua Muslim Kashmir bersama Pandit Kashmir di saat kritis ini,” ujar Rathore.
Sumber: siasat