Akbar Tanjung Yakin Golkar Menang 2024, Ini Syaratnya

Golkar dapat mencontoh kesuksesan melewati pemilu yang paling sulit pada 2004.

Republika/Iman Firmansyah
Akbar Tandjung
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung meminta seluruh kader partai di seluruh Indonesia berjuang sesuai dengan aspirasi rakyat. Jika hal tersebut dapat dilakukan, ia yakin partai berlambang pohon beringin itu dapat memenangkan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kalau itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh, dan dengan intensi, dan juga dengan senantiasa turun ke tengah-tengah masyarakat, saya yakin peluang kita untuk menjadi pemenang kembali tahun 2024 akan kita capai," ujar Akbar dalam sebuah webinar, Sabtu (16/10).

Pada 2004, cerita Akbar, Partai Golkar menghadapi banyak masalah untuk menghadapi pemilu saat itu. Bahkan, ada kekuatan eksternal yang berusaha membubarkan partai berlambang pohon beringin itu.

Namun dengan kerja keras seluruh kader, saat itu Partai Golkar berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan suara sebesar 21,58 persen. "Intinya adalah Partai Golkar harus terus melakukan langkah-langkah persiapan sejak dini, dalam upaya menaikkan suara Partai Golkar. Insya Allah juga menaikkan perolehan kursi dan Insya Allah juga harapan kami bisa kembali menjadi pemenang," ujar Akbar.

Demi memenangkan Pemilu 2024, kader-kader Partai Golkar di berbagai tingkat haruslah yang menjadi andalan utama berhadapan dengan publik untuk memperjuangkan aspirasinya. Menurutnya, masih ada waktu selama tiga tahun untuk mempersiapkan hal tersebut.

"Kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, sekarang tahun 2021 masih ada waktu kita tahun 2022, 2023. Bilamana kita seluruh jajaran kita dan juga tema-tema perjuangan yang sejalan dengan aspirasi rakyat betul-betul kita suarakan," ujar Ketua DPR periode 1999-2004 itu.

Sebelumnya, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan kenaikan elektabilitas Partai Golkar, dari 8,4 persen pada Maret 2020 menjadi 11,3 persen pada September 2021. Kenaikan tersebut menurut peneliti SMRC, Saidiman Ahmad diduga karena tiga faktor pemicu.

"Pertama, secara internal, Golkar cukup solid di bawah pimpinan Airlangga Hartarto. Kedua, Golkar memang nampak cukup konsisten bergerak melalui media-media luar ruang. Saya duga ini lumayan mendongkrak memori kolektif warga tentang Golkar, di mana pada saat yang sama, partai lain belum banyak bergerak," ujar Saidiman.

Ketiga, Golkar sejauh ini sangat solid mendukung program pembangunan ekonomi dan pemulihan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. "Dan itu dirasakan manfaatnya oleh publik luas," katanya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler