Toyota Pangkas Produksi karena Kekurangan Suku Cadang
Toyota memperkirakan kekurangan semikonduktor akan berlanjut dalam jangka panjang
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Toyota Motor Corporation kembali melakukan penyesuaian produksi lantaran kekurangan suku cadang. Produksi pada November mendatang akan lebih rendah dari yang telah direncanakan sebelumnya.
Produksi aktual Toyota tetap di bawah dari jumlah yang direncanakan sejak Agustus. Volume produksi global pada November mendatang diperkirakan hanya mencapai 850 ribu hingga 900 ribu unit. Semula, Toyota berencana memproduksi sekitar satu juta unit pada November untuk menutupi kekurangan sebelumnya.
"Namun karena kami masih mengalami kekurangan beberapa suku cadang dan tidak dapat menutupi kekurangan produksi sebelumnya, kami telah menyesuaikan rencana produksi awal kami untuk bulan November," kata Toyota dalam pernyataan resmi, dikutip Sabtu (16/10).
Penyesuaian ini akan memengaruhi sekitar 50 ribu unit di Jepang dan antara 50 ribu unit dan 100 ribu unit di luar negeri. Dengan demikian jumlah total unit yang terpengaruh secara global akan berkisar antara 100 ribu unit dan 150 ribu unit.
Menanggapi kekurangan beberapa suku cadang yang terus berlanjut, Toyota akan melanjutkan upaya untuk memperkuat rantai pasokan. Toyota akan menerapkan langkah-langkah anti-Covid-19 menyeluruh baik di pabrik kami sendiri maupun di pemasok.
Toyota juga memperkirakan kekurangan semikonduktor akan berlanjut dalam jangka panjang. Pabrikan ini akan mempertimbangkan penggunaan suku cadang pengganti jika memungkinkan.
Mengenai perkiraan produksi setahun penuh untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2022, Toyota memperkirakan akan mempertahankan sekitar sembilan juta unit karena pelonggaran pembatasan COVID-19 di Asia Tenggara. Penghentian sementara produksi dalam beberapa hari di empat pabrik Toyota di Jepang akan memengaruhi ketersediaan model-model seperti Corolla Sport, Camry, C-HR, Aqua, Yaris, Yaris Cross, Sienta, Corolla Axio, dan Corolla Fielder.