Pengobatan Kanker Bisa Turunkan Efektivitas Vaksin Covid-19
Penurunan imunitas di pasien kanker jadi alasan vaksin tidak efektif.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Menteri Luar Negeri AS, Colin L Powell, dinyatakan meninggal dunia karena komplikasi setelah positif Covid-19. Menurut keluarga, Powell sudah divaksinasi Covid-19 secara penuh meski sebelumnya telah menjalani pengobatan untuk multiple myeloma, kanker yang memengaruhi sel plasma darah yang merupakan komponen kunci dari sistem imun.
Para pakar di American Cancer Society merekomendasikan vaksinasi Covid-19 pada pasien dengan kanker atau riwayat kanker. Namun Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa masalah utamanya bukanlah aman atau tidak, tetapi bagaimana efektivitas vaksin terutama pada pasien kanker dengan gangguan imunitas.
“Beberapa jenis pengobatan kanker seperti kemoterapi, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, stem cell dan imunoterapi dapat mempengaruhi imunitas tubuh sehingga vaksin menjadi relatif kurang efektif,” kata Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara tersebut, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (19/10).
“Pasien dengan jenis kanker tertentu seperti leukemia dan limfoma juga akan menurunkan imunitas tubuh sehingga membuat vaksin menjadi kurang efektif,” tambah Prof Tjandra.
National Cancer Institute AS juga menyatakan bahwa vaksin Covid-19 bisa kurang efektif pada sebagian pasien kanker. Pada 31 Agustus 2021, Cancer Therapy Advisor juga merilis studi yang menyatakan bahwa pasien dengan keganasan hematologi (kanker darah) memang mendapatkan respon kekebalan lebih rendah sesudah di vaksin Covid-19, dibanding dengan pasien dengan kanker padat (solid tumors).
Namun National University Cancer Institute Singapore (NCIS) mengemukakan bahwa pasien kanker mereka yang sedang menjalani kemoterapi, radioterapi, imunoterapi dan “targeted therapy” dapat diberikan vaksin Covid-19.
Colin L Powell meninggal di usia 84 tahun. Dalam sebuah pernyataan pada Senin (18/10), keluarganya mengatakan bahwa Powell tetap mengalami gejala berat Covid-19 meski sudah di vaksinasi lengkap. Karenanya infeksi yang dialami mendiang termasuk infeksi breakthrough.
“Kami telah kehilangan seseorang yang luar biasa dan suami, ayah, kakek dan salah satu orang hebat di Amerika,” demikian pernyataan keluarga.