Alyssa Milano Ditangkap Saat Demo di Depan Gedung Putih
Alyssa Milano sempat ditangkap saat berdemonstrasi pada Selasa (19/10).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alyssa Milano ditangkap saat berdemonstrasi di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (19/10) waktu setempat. Aktris Charmed itu bersama dengan demonstran lainnya melakukan protes di depan Gedung Putih untuk mendesak Senat dan pemerintahan Joe Biden mengambil tindakan politik dalam melindungi hak pilih warga.
"Saya baru saja ditangkap karena menuntut pemerintah Biden dan Senat untuk menggunakan mandat mereka dalam melindungi hak suara kami," tulis bintang berusia 48 tahun itu di akun Instagram-nya pada Selasa.
"Berdirilah bersama saya dan @peoplefor, mari tunjukkan pada Senat dan Gedung Putih bahwa hak suara tidak harus bergantung pada tempat tinggal Anda. #DontMuteOurVote," tulis dia lebih lanjut.
Saat itu, Milano ikut dalam demonstrasi yang digelar People for the American Way, sebuah organisasi yang didirikan oleh produser televisi Norman Lear pada 1980. Selain Milano, presiden kelompok itu Ben Jealous juga ditangkap.
"Kami kembali ke Gedung Putih untuk menyampaikan pesan yang jelas kepada Presiden Biden: kami membutuhkan tindakan yang sesuai dengan urgensi kata-katanya tentang hak suara (dan waktu hampir habis)," tulis Jealous di Twitter mengenai penangkapannya itu.
Senat dijadwalkan untuk memutuskan pada 20 Oktober 2021 apakah mereka menerima kritik Kebebasan Memilih. Diperkenalkan oleh sekelompok senator Demokrat yang dipimpin oleh Senator Amy Klobuchar dan Joe Manchin, rancangan undang-undang tersebut berisi tentang masalah dengan sistem saat ini, termasuk akses terbatas ke surat suara, pembersihan daftar pemilih, undang-undang keuangan kampanye, dan banyak lagi.
Ini juga akan melindungi hak suara dalam pemilihan berikutnya. Baik untuk pemilih kulit hitam dan pemilih kulit cokelat, perempuan, pemilih yang lebih muda dan pemilih yang lebih tua, pemilih dengan disabilitas, dan pekerja dari semua latar belakang.
Beberapa tahun terakhir, Milano kerap menyuarakan pendapat politiknya. Sebelum ini, aktris itu mengecam RUU aborsi restriktif di Texas.
"Larangan aborsi Texas terbaru, #SB8, memberi politisi, tetangga, dan bahkan orang asing hak untuk menuntut mereka yang menyediakan (atau hanya membantu pasien melakukan) aborsi setelah 6 pekan. Saatnya untuk memperjuangkan kesehatan & hak reproduksi kita sekarang!" kata dia waktu itu.