BTN Terima Pinjaman Subordinasi dari SMF Rp1,5 Triliun
Pinjaman subordinasi ini akan memperkuat BTN dalam menjalankan program sejuta rumah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menerima pinjaman subordinasi dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp 1,5 triliun. Dana pinjaman ini untuk mendukung peningkatan kontribusi BTN dalam mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Program Satu Juta Rumah.
Kerja sama pemberian pinjaman tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian pinjaman antara SMF dan Bank BTN yang ditandatangani oleh Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dan Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon L.P Napitupulu, pada Selasa (26/10) di Grha SMF, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Pinjaman subordinasi tersebut, berjangka waktu pinjaman 5 tahun, dengan suku bunga fixed selama jangka waktu pinjaman. Pinjaman ini untuk meningkatkan permodalan BTN sehingga dapat terus meningkatkan perannya sebagai kontributor utama dalam penyaluran pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kerja sama ini merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK No 34/POJK.03/2016 tentang perubahan atas POJK No 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bagi Bank Umum. Pinjaman subordinasi sebagaimana telah diatur oleh peraturan Pemerintah, akan digunakan sebagai instrumen penambahan modal atau juga disebut junior loan.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, kerja sama penyaluran pinjaman ini bentuk dukungan SMF kepada Bank BTN yang merupakan mitra stratejik SMF sejak tahun 2006. “Kami berharap pinjaman ini dapat menjadi bagian dari upaya kami dalam mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya di sektor perumahan, dengan memperkuat pemodalan Bank BTN agar dapat semakin meningkatkan kontribusinya di Program Satu Juta Rumah,”ujar Ananta dikutip Selasa (26/10).
Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan, pinjaman subordinasi dari SMF akan mendukung penguatan permodalan perseroan, khususnya Modal Tier II. Dengan modal yang kuat, Bank BTN akan lebih ekspansif mengalirkan bantuan ke pembiayaan properti.
“Rasio Kecukupan Modal atau CAR Bank BTN dengan adanya pinjaman subordinasi ini akan mencapai 18-19 persen, sesuai dengan target kami, fundamental yang kuat akan membuat Bank BTN lebih ekspansif,” kata Nixon.
Menurut Nixon, pinjaman subordinasi ini akan memperkuat upaya Bank BTN dalam menjalankan perannya sebagai penyedia pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpengahasilan Rendah (MBR) dan mendukung pemerintah dalam menjalankan Program Sejuta Rumah.
“Kami optimistis sektor properti akan terus tumbuh dan berdampak pada sektor industri terkait lainnya yang mencapai 176 sektor usaha turunannya. Dengan tumbuhnya sektor properti, maka akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tutup Nixon