Cakupan Vaksinasi di Kota Tasimalaya Sudah 50 Persen

Khusus lansia, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 32 persen.

ANTARA/Adeng Bustomi
Seorang anak menerima vaksin COVID-19 di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (27/7). Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kota Tasikmalaya sudah mencapai 50 persen dari target sasaran.
Rep: Bayu Adji P Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kota Tasikmalaya sudah mencapai 50 persen dari target sasaran. Namun, kemungkinan status Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Tasikmalaya belum bisa naik menjadi Level 2.


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, meski cakupan vaksinasi secara umum sudah melewati 50 persen, untuk kalangan lansia masih berada di kisaran 30 persen. Ia menyebut, untuk bisa masuk PPKM Level 2, cakupan vaksinasi untuk lansia minimal 40 persen untuk dosis pertama.

"Kita harus kejar dulu untuk lansia sampai 40 persen," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (31/10).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 31 Oktober, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama secara umum telah mencapai 51,37 persen atau 287.789 orang dari total sasaran 560.243 orang. Sementara untuk dosis kedua mencapai 31,94 persen atau 14.590 orang. 

Khusus untuk kalangan lansia, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kota Tasikmalaya mencapai 32,30 persen atau 18.910 orang dari total sasaran 58.522 orang. Sementara dosis kedua mencapai 20,17 persen atau 11.805 orang. 

Asep mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Diharapkan, dengan adanya percepatan vaksinasi, cakupan kepada lansia juga bisa terdongkrak. 

"Karena Lansia itu gampang-gampang susah untuk vaksinasi. Yang penting kita terus melakukan percepatan," kata dia.

Ia menjelaskan, di beberapa wilayah, vaksinasi kepada lansia sudah dilakukan dengan cara mendatangi rumah warga. Namun, hal itu belum dilakukan secara merata.

"Itu tergantung dari niat RT dan RW-nya. Soalnya kalau RT RW-nya acuh tak acuh mengajak para lansia di lingkungannya untuk divaksin ya lama juga," ujar Asep.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler