Dipimpin Denny Sumargo, Louvre Usung Juara di Asia Tenggara
Louvre menargetkan ABL bisa digelar di gelembung Bali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai pensiun sebagai pemain basket, Denny Sumargo kini dipercaya menjadi Presiden Louvre Indonesia. Dengan pengalaman 11 tahun menjadi pemain profesional, Denny diharapkan membawa Louvre menjadi juara ASEAN Basketball League (ABL) musim 2022.
"Sebenarnya ada sejumlah klub IBL yang mengajak saya untuk bergabung. Namun semua tidak saya terima karena kurangnya tantangan. Kemudian datang dua orang, Erick Herlangga dan Chandra Putranegara, yang mengajak ber-partner bersama Louvre yang tampil di ABL. Saya merasa tertantang dan saya terima," ujar Denny dalam acara peluncuran Louvre di Jakarta, Selasa (2/11).
Meskipun baru pertama kali menjadi Presiden klub, dan Louvre juga baru pertama ikut ABL, Denny mematok target tinggi untuk menjadi nomor satu di kompetisi basket tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
"Kita ingin jadi nomor satu. Kalaupun kalah harus berdarah-darah. Kita ingin Louvre bermain dengan semangat pantang menyerah. Mental bertanding yang tak mau kalah adalah yang utama. Masalah skill nanti bisa kita asah melalui latihan," ujar Denny yang sudah meraih enam cincin juara di kancah basket ini.
Denny melihat ABL memiliki prospek yang besar untuk Indonesia. "Ini prospek besar, terutama bagi pemain kita. Di ajang inilah mereka bisa menunjukan kemampuannya. Dahulu saat saya bermain, di Indonesia ibaratnya sudah jago, tetapi ketika tampil di level ASEAN atau yang lebih tinggi lagi sangat berbeda," kata sosok yang mulai bermain basket tahun 2000 bersama tim Aspac Jakarta.
Denny yang ketika aktif bermain pernah memperkuat tiga tim besar Indonesia, Aspac Jakarta, Satria Muda Jakarta, dan Garuda Bandung ini, memiliki keinginan untuk bermain di ABL. "Dulu ingin main di ABL, tapi saat itu tidak memungkinkan kondisinya. Saya ingin merasakan atmosfer Liga ASEAN ini," kata dia.
Selain tantangan, Denny yang memiliki saluran Pebasket Sombong di kanal Youtube juga mengaku mencintai basket yang memberi pengaruh besar bagi kehidupannya. "Melalui basketlah saya berkembang. Banyak pintu terbuka melalui olahraga yang membesarkan nama saya ini," ujar dia.
Mengomentari posisinya menjadi Presiden Klub, Denny merasa terkejut, "Suatu kejutan saya menduduki posisi ini. Agak bingung, happy pasti, tapi saya masih punya harapan untuk menggairahkan basket kembali. Agar anak muda tidak ragu untuk terjun di basket," kata dia.
Bukan 'Tim Hore'
Louvre Indonesia tidak ingin hanya sekedar ambil bagian di ASEAN Basketball League 2022, alias sekadar 'Tim Hore' Selain telah menunjuk Brian Rowson menjadi pelatih kepala, klub yang bermarkas di Surabaya ini juga mengincar mantan pemain NBA, Jeremy Lin.
General Manager Louvre Indonesia, Erick Herlangga mengatakan, telah melakukan kontak dengan pebasket kelahiran Kalifornia, Amerika Serikat berdarah Asia tersebut.
"Kita sudah melakukan hubungan. Bahkan dengan agen pemain tersebut. Tetapi memang belum ada kepastian. Kita sudah menghitung dana yang kita keluarkan untuk gaji mantan bintang New York Knicks tersebut," kata Erick.
Ketika berbincang dengan republika.co.id, usai jumpa pers, Erick mengatakan, peluang merekrut Jeremy Lin akan lebih besar jika ABL nanti digelar dengan sistem gelembung. "Kalau sistem bubble dan digelar di Bali, semua hak siar bisa kita dapatkan, itu karena kita menanggung semua biaya akomodasi selama bubble," kata dia.
"Menurut perhitungan kita bisalah membayar gaji Jeremy Lin dari pendapatan hak siar, karena kalau bubble liga paling lama hanya 1,5 bulan. Namun kalau liga ABL berlangsung dengan format home and away memang agak berat. Itu karena liga pasti akan lebih panjang bergulirnya," kata Erick menambahkan.
Untuk materi pemain, Erick memang belum merinci siapa saja dan apa langkah selanjutnya. Namun dalam jumpa pers diperkenalkan Daniel Wenas sebagai kapten tim Louvre Indonesia. Selain itu juga hadir mantan pemain Pelita Jaya Yogi Dasilva.
"Pemain nanti kita akan diskusi dengan pelatih. Apa kebutuhannya. Pelatih kita pilih yang sudah terbukti sukses di ajang ABL. Kita butuh pemain yang bisa mendatangkan keramaian. Kita juga sedang melakukan pendekatan dengan pemain naturalisasi berposisi bigman," ujar Erick.
Sebelumnya Erick mengatakan cukup terkejut dengan diterimanya Louvre di ajang ABL.
"Kita sudah negosiasi sejak 2020. Sebagai orang pariwisata, saya ingin kampanye ke ABL tawarkan sistem bubble kalau masih covid-19. ABL 2022 dipastikan jalan," kata dia.