Satgas Minta Tempat Wisata Dibuka Terbatas pada Nataru

Langkah ini mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat di periode Nataru.

Republika/Putra M. Akbar
Taman Impian Jaya Ancol kembali melayani pengunjung yang akan berekreasi mulai 14 September 2021 mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Rep: Fauziah Mursid Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta agar tempat-tempat tujuan wisata dibuka terbatas pada periode libur Hari Raya Natal dan tahun baru (Nataru). Ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat pada periode libur tersebut.


"Pastikan tempat-tempat tujuan wisata dibuka terbatas pada periode Nataru dan telah membentuk satgas protokol kesehatan 3M di fasilitas publik," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (2/11).

Wiku mengatakan, menjelang periode Natal dan tahun baru kebijakan akan terus disesuaikan dengan perkembangan kasus terkini dan kondisi di lapangan. Penyesuaian mencakup pergerakan orang di berbagai lokasi, seperti lokasi wisata, pertokoan, dan tempat peribadatan.

Dia juga menegaskan, perlunya penguatan protokol kesehatan dan peningkatan angka vaksinasi. "Karena itu masyaraka diminta untuk selalu mematuhi kebijakan pemerintah sebagai upaya untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan Covid-19," katanya.

Sebelumnya, dalam Rapat Terbatas Evaluasi PPKM yang dipimpin Wakil Presiden Ma'ruf Amin, ia mengingatkan semua pihak untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat menjelang libur Hari Raya Natal dan tahun baru (Nataru). Wapres meminta kewaspadaan agar pergerakan masyarakat yang tinggi saat libur Nataru ini tidak menjadi titik lonjakan gelombang baru di Indonesia.

Baca juga : Satgas Izinkan Operasional Posyandu Berjalan 100 Persen

“Kita juga tetap mewaspadai perlunya antisipasi masa liburan yang cukup panjang, sehubungan dengan Natal dan tahun baru," kata Wapres saat memimpin rapat terbatas terkait evaluasi pelaksanaan PPKM sebagaimana dirilis Sekretaris Wakil Presiden, Senin (1/11).

Apalagi, peningkatan mobilitas yang cukup tinggi diperkirakan sudah dimulai sebelum libur Nataru. Kiai Maruf mengatakan, saat ini sudah terjadi peningkatan pergerakan masyarakat seiring dengan berbagai kebijakan relaksasi yang dikeluarkan pemerintah.

“Perlunya memikirkan mitigasi terbaik agar penurunan atau relaksasi daripada penerapan PPKM itu kita sesuaikan secara terkendali dan terukur,” katanya.

Wapres menyebut, selain mitigasi, pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi Covid-19 juga perlu terus ditingkatkan untuk memberi perlindungan terhadap masyarakat dan mencegah terjadinya gelombang ketiga.

“Hal yang sudah kita capai ini perlu kita tetap pertahankan dan untuk itu saya kira kita harus terus memperkuat pertama soal testing, tracing, kemudian juga isolasi, treatment, dan vaksinasi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler