Eternals Diberi Rating M18 di Singapura
Eternals menjadi film MCU pertama yang diberi rating M18 di Singapura.
REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA — Eternals tayang tanpa pemotongan adegan di Singapura. Namun, film Marvel Cinematic Universe (MCU) itu mendapat rating M18+ dari Infocomm Media Development Authority (IMDA) Singapura karena memuat konten Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dan adegan dewasa.
Rating itu menjadikan Eternals sebagai film Marvel Cinematic Universe (MCU) pertama yang diklasifikasikan untuk usia 18 tahun ke atas. Film yang dibintangi Angelina Jolie itu baru menerima peringkat M18 (Mature-18) pada Rabu pagi (3/11), sehari sebelum pemutarannya di bioskop.
"Film ini berisi beberapa referensi dan penggambaran homoseksual. Seorang laki-laki berkeluarga dengan jenis kelamin yang sama dan memiliki anak," tulis IMDA dalam website resminya, dilansir Today Online, Sabtu (6/11).
Konten dewasa yang dimaksud merujuk pada karakter yang digambarkan secara gamblang sebagai gay, Phastos. Karakter Eternal yang diperankan Brian Tyree Henry itu berpelukan dan berciuman singkat dengan suaminya (Haaz Sleiman) sebelum menjalankan misi menyelamatkan Bumi.
Atas dasar itulah, IMDA menyebut film arahan sutradara pemenang oscar untuk Nomadland, Chloe Zhao, lebih tepat berada di bawah Pedoman Klasifikasi M18. Pedoman tersebut mengatur penggambaran non-eksplisit dari aktivitas seksual ringan atau tindakan keintiman, misalnya berciuman dan berpelukan, antara orang-orang dengan jenis kelamin yang sama.
Perwakilan Disney menolak mengomentari klasifikasi tersebut. Sementara itu, dalam wawancara dengan IndieWire, Zhao mengaku yakin telah ada diskusi yang dilakukan dan hasilnya Marvel menolak sensor.
"Dan ada keinginan besar dari Marvel dan saya sendiri, kami membicarakan hal ini, kami tidak akan mengubah potongan film," katanya.
Di Amerika Serikat (AS), Eternals diberi peringkat PG-13 untuk konten kekerasan dan aksi fantasi, serta beberapa bahasa, dan seksualitas. Rusia termasuk negara lain yang juga telah memberi klasifikasi 18+.
Beragam reaksi
Pembuat film lokal Singapura, Eric Khoo menanggapi bahwa masyarakat telah bergerak menuju masyarakat yang lebih inklusif. Dengan kata lain, ia tak mempermasalahkan konten Eternals.
"Peringkatnya konyol," kata dia.
Veteran operator bioskop yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, banyak orang tua yang justru kecewa dengan peringkat tersebut. Para orang tua jadi tidak bisa membawa anak mereka ke bioskop.
"Bagi mereka, ini adalah kesempatan untuk mengajari anak tentang keragaman," kata sumber tersebut.
Dia juga beranggapan ada generalisasi dalam keputusan IMDA. Orang tua bernama Linda, mengaku kecewa karena tidak bisa menonton film bersama putranya yang berusia 15 tahun.
"Saya pikir itu aneh untuk film Marvel memiliki rating tinggi," ujarnya.
Sebaliknya, beberapa orang tua lain mengaku tidak masalah dengan rating tersebut. Namun, sebagiannya juga berharap bisa menyaksikan film Disney yang ramah anak di waktu mendatang.
Eternals menceritakan tentang sekelompok pahlawan super, seperti dewa yang telah hidup di Bumi selama lebih dari 7.000 tahun. Film ini disebut-sebut mendefinisilan ulang MCU dan menjelaskan bagaimana MCU dibuat.
Eternals mengubah semua yang diketahui penonton tentang Jagad Sinematik Marvel. Eternals merupakan adaptasi komik yang dibuat oleh Jack Kirby pada 1976.
Sebelumnya, ada 25 film MCU, mulai dari Iron Man (2008) hingga Shang-Chi (2021) yang diberi peringkat perlu pendampingan orang tua (PG) atau PG13. Meskipun ada film Marvel yang diberi peringkat M18 sebelumnya, seperti Deadpool dan Logan, namun itu tidak diproduksi oleh Marvel Studios milik Disney. Jadi, kedua film tidak dianggap sebagai produksi MCU.