Sepekan Uji Coba, Biskita Bogor Angkut 10.977 Penumpang

Jika dirata-ratakan, penumpang Biskita Transpakuan mencapai 1.830 orang per hari.

Republika/Shabrina Zakaria
Warga Kota Bogor mencoba bus Biskita Transpakuan dari Halte Stasiun Bogor, Jumat (5/11).
Rep: Shabrina Zakaria Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Layanan angkutan umum massal Biskita Transpakuan di Kota Bogor telah diuji coba di Kota Bogor selama sepekan. Sejak diluncurkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga Ahad (7/11), tercatat 10.977 penumpang telah memanfaatkan Biskita Transpakuan secara gratis.

Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi menyebutkan, jumlah penumpang Biskita Transpakuan yang beroperasi di Koridor 5 Stasiun Bogor-Ciparigi, meningkat.

Berdasarkan data yang diterima Republika, pada hari pertama peluncuran pada Selasa (2/11), tercatat 733 orang menggunakan Biskita Transpakuan. Sedangkan penumpang terbangak pada Sabtu (6/11) dengan 2.400 penumpang. Jika dirata-ratakan, penumpang setiap hari mencapai 1.830 orang.

“Jadi di Koridor  Stasiun Bogor -Ciparigi yang dilayani 10 unit bus ini load factor sudah mencapai 66 persen hanya dalam waktu satu pekan,” jelas Tatan, Selasa (9/10).

Menurut Tatan, antusiasme warga Kota Bogor menjadi semangat bagi operator dan semua pihak yang terlibat untuk meningkatkan pelayanan. Kendati demikian, masih banyak yang harus diperbaiki, baik meliputi sarana, prasarana, maupun operasional.

Dia menyebutkan, kekurangan yang ditemui pada aspek sarana misalnya belum ada tanda informasi larangan makan atau minum di dalam bus, belum terdapat hand sanitizer, serta ada AC di salah satu unit armada yang kurang dingin.

Sementara itu, sambung Tatan, menyangkut prasarana dan hambatan operasional ada kondisi halte belum steril, masih kurang rambu stop, serta dukungan pengaturan lalu lintas sepanjang koridor. Dari situ, Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor sebagai operator menyanggupi untuk memperbaiki aspek layanan sarana, sementara Dishub Kota Bogor juga terus akan meningkatkan dukungan terkait aspek prasarana dan pengamanan lalu lintas koridor.

“Memang tidak mungkin sebuah layanan publik yang baru operasional, langsung berfungsi maksimal tanpa kekurangan, dan itulah perlunya uji coba sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan,” ujarnya.

Tatan menambahkan, komunikasi dan koordinasi semua pihak yang terlibat menjalankan Biskita Transpakuan sejauh ini berjalan cukup baik. Dia berharap, hingga Desember mendatang pihak operator dapat merealisasikan seluruh 49 bus yang akan beroperasi di Kota Bogor pada empat koridor lain.

“Kami berharap Kota Bogor dapat merealisasikan program subsidi Pemerintah Pusat untuk pengembangan angkutan perkotaan dengan skema buy the service (BTS) ini dengan baik pula,” pungkasnya.





Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler