Kasus Keracunan Nasi Kotak Hajatan Terjadi di Purabaya
Ada sekitar 30 warga yang alami gejala keracunan usai menyantap hidangan nasi kotak.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kali ini menimpa puluhan warga Kampung Ciroyom, Kecamatan Purabaya diduga keracunan dari paket nasi kotak yang dibagikan salah seorang warga yang menggelar hajatan.
"Dari hasil pendataan ada sekitar 30 warga yang mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan paket nasi kotak yang didapat dari warga yang menggelar hajatan di wilayah Kecamatan Jampangtengah pada Senin (8/11).
Seusai menyantap hidangan tersebut, pada malam harinya puluhan warga mengalami mual, sakit perut, pusing, muntah-muntah hingga bolak-balik buang air besar," kata Kapolsek Purabaya AKP Tenda Sukendar kepada wartawan, di Sukabumi Selasa.
Informasi yang dihimpun, dugaan keracunan massal ini berawal saat puluhan warga Kampung Ciroyom, Desa Pagelaran, Kecamatan Purabaya ini diundang salah seorang warga yang mengadakan hajatan di rumahnya di wilayah Kecamatan Jampangtengah pada Senin (8/11).
Usai menghadiri undangan tersebut, warga Kampung Ciroyom ini dibekali paket nasi kotak untuk dibawa pulang. Setelah sampai ke rumahnya, warga menyantap dan menikmati hidangan tersebut.
Namun, setelah beberapa jam kemudian satu persatu dari mereka yang memakan nasi kotak tersebut mulai mengalami gejala keracunan yang ditandai mual, pusing hingga bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah maupun BAB. Ternyata, gejala yang sama juga dialami oleh puluhan warga lainnya yang diduga ikut menyantap paket nasi kotak yang didapat setelah menghadiri hajatan.
Informasi adanya kejadian luar biasa (KLB) keracunan ini langsung menyebar hingga sampai ke telinga Forkopimcam Purabaya dan langsung melakukan penanganan dengan membuat posko di sekitar permukiman warga. Menurut Tenda, dari sekitar 30 warga yang mengalami gejala keracunan, hanya dua korban yang diharuskan dirujuk ke Puskemas Purabaya karena kondisinya cukup lemah dan harus mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan.
"Informasi terakhir, dua korban yang sempat dirawat di puskesmas ini kondisinya sudah membaik dan memilih untuk rawat jalan di rumahnya masing-masing," ujarnya pula.
Tenda mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan petugas puskesmas untuk mengungkap penyebab terjadinya keracunan massal ini, dan telah mengambil sampel sisa makanan hajatan. Selain itu, berkoordinasi dengan kepolisian lintas wilayah hukum, karena keterangan dari warga makanan yang disantap mereka didapat dari hajatan yang digelar di Kecamatan Jampangtengah.
Belum lama ini, juga terjadi dugaan keracunan massal yang menimpa warga Kampung Babakansirna, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi kasus keracunan massal di Kecamatan Purabaya. Diduga keracunan massal yang menimpa 73 warga Kampung Babakansirna tersebut berasal dari makanan yang dibagikan panitia pada acara keagamaan yang digelar di kampung tersebut. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini dan seluruh warga yang mengajalami gejala keracunan sudah pulih