Detik-Detik Dubes Israel Dievakuasi dari Kampus di London

Dubes Israel Hotovely tak hanya ditentang aktivis Palestina, tapi juga Yahudi kiri.

Kedubes Israel di Inggris.
Dubes Israel untuk Inggris Tzipi Hotovely.
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta Besar Israel untuk Inggris Tzipi Hotovely dievakuasi dengan pengamanan ketat dari sebuah acara di London School of Economics pada Selasa (9/11) malam. Evakuasi ini dilakukan akibat protes besar oleh aktivis pro-Palestina menyusul kehadirannya.

Video dari tempat kejadian menunjukkan penjaga keamanan bergegas membawa Hotovely yang memegang buket bunga ke dalam kendaraan. Sementara yang lain mencoba untuk menangkis sekelompok aktivis yang mencemooh dengan mengatakan "Apakah kamu tidak malu?"

Hotovely telah diundang oleh serikat mahasiswa universitas untuk mengambil bagian dalam forum debat. Langkah tersebut menarik tentangan luas dari kelompok pro-Palestina dan kelompok lain di kampus karena membentuk rasisme.

Protes mengatakan bahwa Hotovely telah mengadvokasi kolonialisme pemukim, terlibat dalam retorika Islamofobia, dan telah mengabadikan rasisme anti-Palestina. Hotovely telah menjadi pilihan kontroversial untuk duta besar di Inggris sejak menjabat tahun lalu.

Baca Juga


Hotovely adalah anggota Partai Likud yang dipimpin mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu dan ditunjuk olehnya untuk jabatan itu setelah menjabat sebagai menteri permukiman.

Langkah itu menarik petisi oleh orang-orang Yahudi Inggris sayap kiri yang meminta pemerintah  untuk menolaknya sebagai duta besar. "Hotovely memiliki catatan mengerikan tentang perilaku rasis dan menghasut sepanjang karir politiknya," bunyi petisi tahun lalu.

"Sebagai orang Yahudi Inggris, kami jelas, nilai-nilai dan politik Tzipi Hotovely tidak memiliki tempat di Inggris. Sangat penting bahwa pemerintah Inggris mengirimkan pesan bahwa pandangannya tidak dapat diterima, dan menolak pencalonannya sebagai duta besar," ujar petisi itu.

Hotovely yang juga menjabat sebagai wakil menteri luar negeri antara 2015-2020 adalah pendukung setia gerakan pemukiman Israel dan penentang keras solusi dua negara. Dia juga mengadvokasi aneksasi Israel sepihak atas Tepi Barat, sesuatu yang telah berulang kali ditolak oleh pemerintah Inggris sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler