Insiden Kargo di Mandalika: Emosi Ducati Vs Klarifikasi MGPA
Ducati dilaporkan marah kargo motor tim mereka di Mandalika dibuka secara ilegal.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fitriyanto, Antara
Media sosial hari ini dihebohkan oleh viralnya pemberitaan ihwal marahnya pihak Ducati atas insiden pembongkaran boks kargo motor mereka jelang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika 2021 yang akan digelar di Lombok, Indonesia. Direktur Sport Ducati Corse Paolo Ciabatti dikutip Speedweek bahkan menilai kejadian ini sebagai kemunduran di dunia balap motor.
Menurut Head Operational and Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Dylan Dilato saat dihubungi Republika, Kamis (11/11), pihak yang melakukan pembongkaran adalah oknum. Lantaran ketidaktahuannya, oknum itu kata Dylan, memfoto dan mempublikasikan hasil jepretan dan rekaman video motor Ducati dalam boks kargo yang sudah terbuka.
Dylan mengklaim, Ducati telah memaafkan dan menganggap selesai kasus pembongkaran boks kargo motor mereka jelang WSBK Mandalika 2021 yang akan digelar pada 19-21 November 2021. Ia pun meminta insiden ini untuk diperpanjang lagi.
"Kita sudah minta maaf, Ducati juga sudah memberi maafnya. Kasus sudah selesai. Ini jadi pembelajaran, kedepannya tidak akan terulang lagi," kata Dylan.
Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah sangat menyayangkan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab telah mendekati motor Ducati yang terparkir di paddock, mengambil video tanpa izin, lalu mempublikasikannya. Sehingga, menimbulkan kesalahpahaman di antara pelaku industri balap motor.
"Kami meminta maaf kepada pecinta balap motor Tanah Air dan Internasional atas insiden yang terjadi," kata Ricky dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Ricky mengatakan secara pribadi telah mendiskusikan hal ini dengan Dorna Sport, dan dua hari lalu telah meminta maaf dan dapat dimengerti. Selain itu, pihaknya menawarkan untuk berbicara dengan Ducati untuk menjelaskan secara langsung apa yang terjadi.
"Sebagai tindak lanjut, kami memastikan adanya pembatasan jumlah orang yang diizinkan masuk dan keluar pit lane selama proses pemeriksaan," katanya.
Ia menerangkan, sejak Senin (8/11), kargo logistik tim WSBK sudah mulai datang ke Mandalika melalui Bandara Internasional Lombok. Kargo-kargo itu selanjutnya dibawa ke paddock Mandalika International Street Circuit.
"Kedatangan kargo tersebut ditangani oleh pihak terkait dalam hal ini Bea Cukai, Freight Forwarder dengan didampingi pihak Dorna Sport dan MGPA," katanya.
Pemeriksaan kargo logistik dilakukan sesuai aturan, telah mendapat izin dan didampingi pihak Dorna selama proses berlangsung. Keterlibatan pihak Freight Forwarder mendapat izin dari Dorna Sport dan Bea Cukai untuk membuka peti dan memeriksa karena perlu mengambil nomor sasis.
"Untuk itu, mereka mendapat izin khusus dari Dorna Sport untuk membuka peti untuk memeriksa isi kargo," katanya.
In Picture: Pengecatan Lintasan Sirkuit Mandalika
Senada dengan Ricky, Direktur Strategis dan Komunikasi MGPA Happy Harinto menerangkan, seluruh barang yang dibawa masuk Dorna ke Indonesia harus melalui pemeriksaan sebelum diizinkan digunakan. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa barang yang dibawa masuk ke Indonesia sesuai master list.
"Sangat disayangkan di saat pemeriksaan dilakukan, ada pihak yang tidak berkepentingan dan tidak mengerti proses yang berlangsung, mengambil gambar dan mem-viralkan dengan isi berita yang tidak sesuai," Happy menambahkan.
Oknum tersebut, Happy menegaskan, bukan karyawan MGPA. "Saya pastikan proses pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur," kata dia.
Direktur Eksekutif Dorna World SBK Organization, Gregorio Lavilla, memahami yang terjadi di lapangan dan mengerti sepenuhnya hal tersebut terjadi akibat antusiasme yang tinggi menyambut ajang WSBK di Mandalika.
Adapun, Petugas Kantor Bea Cukai Mataram, Nusa Tenggara Barat, menegaskan, pemeriksaan isi kargo dari para pembalap WSBK 2021 yang akan berkompetisi di Mandalika International Street Circuit, sudah sesuai dengan prosedur kepabeanan.
"Terkait pemeriksaan fisik (kargo) sudah sesuai ketentuan. Karena membuka kargo itu masuk SOP pemeriksaan barang impor sementara," kata Juru Bicara Kantor Bea Cukai Mataram,Dimas Pratama, melalui pesan sambungan komunikasi daring di Mataram, Kamis.
Tujuan dari pemeriksaannya, kata dia, untuk mengetahui jumlah dan jenis barang yang diverifikasi dengan surat pemberitahuan impor. "Setelah sesuai, maka diberikan persetujuan pengeluaran barang. (Kargo) tidak disegel," ujarnya.
Namun usai pemeriksaan kepabeanan, sesuai operasi standar prosedur, kargo ditutup dengan disaksikan importir atau kuasa pemilik barang. Terkait video berdurasi 26 detik dengan tayangan aksi dari oknum berkemeja putih diduga panitia penyelenggara MGPA, yang membuka penutup kendaraan balap motor Ducati Panigale V4R tunggangan Michael Ruben Rinaldi, di paddock areal sirkuit, dia enggan berkomentar. Namun dia memastikan hal itu bukan ulah petugas Bea Cukai.
"Saya pastikan bukan dari pihak Bea Cukai," ucap dia.