Air Sungai Ciliwung Layak Jadi Bahan Baku Air Minum
Sungai Ciliwung sempat menjadi sumber bahan baku air minum bagi warga DKI Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gerakan Ciliwung Bersih Peni Susanti menyebutkan mutu air dari Sungai Ciliwung telah mencapai level dua. Ia menjelaskan, hal itu berarti air sungai tersebut sudah layak sebagai bahan baku air minum.
"Dengan mutu air level dua, sudah memungkinkan berkembangbiaknya biota air di Sungai Ciliwung, seperti ikan, udang, dan lainnya," kata Peni pada Peringatan Hari Ciliwungke-10, di Penjernihan, Jakarta Pusat, Sabtu.
Menurut Peni, upaya revitalisasi dan pemeliharaan serta kebersihan aliran Sungai Ciliwung telah membuahkan hasil sejak Gerakan Ciliwung Bersih digulirkan pada 1989. Peningkatan mutu air Sungai Ciliwung ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat agar peduli pada kelestarian sungai sepanjang 120 kilometer tersebut.
"Meningkatnya kualitas Sungai Ciliwung ditandai dengan ditemukannya bulus raksasa yang merupakan hewan endemik, ikan baung, dan lobster biru," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan, apresiasinya terhadap upaya Gerakan Ciliwung Bersih. Gerakan tersebut didukung oleh 36 Komunitas Peduli Ciliwung (KPC).
"Kali Ciliwung sudah ada di level dua yang berarti kualitasnya semakin baik lagi. Kita harapkan kondisinya semakin baik, sehingga menjadi potensi besar untuk pariwisata DKI Jakarta," kata Asep.
Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo, menjelaskan, Sungai Ciliwung sempat menjadi sumber bahan baku air minum bagi warga DKI Jakarta. Namun, kini pasokan bergantung pada Waduk Jatilihur di Kabupaten Purwakarta.
"Sebelum ada bendungan Jatiluhur, air baku kami diambil dari Sungai Ciliwung sekitar 6.200 liter per detik. Sedemikian pentingnya kualitas, kuantitas dan kontinuitas air baku dalam hal ini Ciliwung bagi keberlangsungan hak atas dasar air," kata Priyatno.