Bela Palestina, Afsel Tolak Dukung Miss Universe di Israel

Pemerintah meminta Miss Universe Afsel tarik dukungan dalam kontes di Israel.

EPA-EFE/SUMAYZ HISHAM
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN --  Pemerintah Afrika Selatan menarik diri dari dukungan atas keputusan penyelenggara kontes Miss Afrika Selatan untuk berpartisipasi dalam kontes tahunan Miss Universe di Israel bulan depan. Keputusan tersebut diambil setelah meningkatnya seruan agar Miss Afrika Selatan Lalela Mswane memboikot kontes Miss Universe yang dijadwalkan berlangsung di Eilat pada 12 Desember.

Penyelenggara kontes kecantikan lokal mengatakan, pemenang Miss Afrika Selatan harus mengikuti kontes Miss Universe di Israel. Menurut pihak penyelenggara, kontes Miss Universe bukan acara yang diilhami secara politis.

"Terbukti sulit untuk membujuk penyelenggara kontes Miss Afrika Selatan untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka berpartisipasi dalam kontes Miss Universe,” ujar Kementerian Seni dan Budaya Afrika Selatan, dilansir Aljazirah, Senin (15/11).

Kementerian Seni dan Budaya mengatakan, Pemerintah Afrika Selatan menarik dukungan Miss Afrika Selatan dalam kontes Miss Universe yang akan digelar di Israel pada Desember mendatang. Pemerintah berpendapat, Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Palestina.

"Kekejaman yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina didokumentasikan dengan baik oleh pemerintah. Sebagai wakil sah rakyat Afrika Selatan, semestinya tidak mengasosiasikan dirinya dengan hal itu (kontes Miss Universe),” kata pernyataan Kementerian Seni dan Budaya.

Afrika Selatan mendukung perjuangan Palestina dengan membangun hubungan diplomatik secara formal pada 1995 atau tepatnya setahun setelah berakhirnya apartheid. Afrika Selatan menutup kedutaannya di Tel Aviv pada 2019 dan menarik duta besarnya.

Menteri Kesenian Nathi Mthethwa mengatakan, langkah Mswane untuk berpartisipasi dalam kontes Miss Universe dapat memengaruhi kariernya pada masa depan. Hal ini juga dapat mengancam citranya di hadapan publik sebagai seorang wanita muda kulit hitam.

Dalam sebuah pernyataan, partai Kongres Nasional Afrika mendesak penyelenggara mendengarkan seruan pemerintah. Partai tersebut meminta tim Miss Afrika Selatan untuk memboikot kontes Miss Universe yang diselenggarakan di Israel.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler