Keretakan Tanah di Sukamakmur Meluas Warga Diimbau Mengungsi

Kondisi cuaca hujan dapat memperburuk gerakan tanah yang telah terjadi.

BPBD Kabupaten Bogor
Petugas BPBD Kabupaten Bogor di lokasi kejadian keretakan dan pergeseran tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Kejadian keretakan tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor meluas dari Kampung Cigadel ke Kampung Selawangi dan Kampung Ganda. Sejumlah warga yang rumahnya terancam sempat tidak mau dievakuasi lantaran ingin mempertahankan harta bendanya.

Kasie Kedaruratan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, menyebutkan berdasarkan data sementara ada lima unit rumah di Kampung Selawangi berisi lima Kepala Keluarga (KK) dengan 13 jiwa dan satu unit rumah berisi satu KK dengan empat jiwa terdampak.

“Warga di Kampung Selawangi kami dorong untuk evakuasi (mengungsi). Rata-rata mereka keberatan dengan harta benda yang harus ditinggalkan. Kami persuasif membujuknya dengan bantuan dari pihak pemerintah desa,” ujar Adam kepada RepJabar, Selasa (16/11).

Lebih lanjut, Adam menyebutkan, salah satu unit rumah di Kampung Selawangi mengalami kerusakan berat. Rumah berisi tiga jiwa itu, seluruh ubinnya amblas serta dindingnya mengalami keretakan.

“Salah satu rumah juga mengalami rusak sedang. Dengan lantai dan dinding retak sepanjang kurang lebih enam meter dan lebar 10 sentimeter,” tuturnya.

Baca Juga


Senada dengan Adam, Kepala Desa Sukawangi, Budiyanto, menjelaskan warganya memang sempat enggan untul mengungsi. Lantaran, tidak hanya ingin membawa harta benda, para warga juga ingin membawa hewan ternaknya seperti sapi dan kambing untuk mengungsi.

“Iya kemarin (sempat tidak mau mengungsi), tapi sekarang sudah tidak. Kemarin hasil musyawarah sama warga, intinya warga ingin barang-barang perabotan rumah tangga, hewan, ingin diungsikan juga,” jelasnya.

Budi mengatakan, saat ini Pemerintah Desa Sukawangi tengah menginventarisasi rumah-rumah warga yang terancam dan rusak. Selanjutnya, dia akan menginventarisasi hewan ternak yang juga akan dievakuasi.

“Warga mengungsi ke kerabatnya, ada yang ke SDN Gunung Batu. Kayak warga yang kemarin,” ujarnya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor, sebanyak 49 KK atau 182 jiwa warga Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungsi sementara waktu. Mengingat adanya rumah warga yang terancam, petugas BPBD masih bersiaga di lokasi kejadian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menjelaskan wilayah Desa Sukawangi merupakan kawasan dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi. Berdasarkan analisis gerakan tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada November 2021, wilayah Kabupaten Bogor termasuk salah satu wilayah yang memiliki potensi gerakan tanah.

Demikian juga analisis pada inaRISK, Kecamatan Sukamakmur di Kabupaten Bogor ini termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 33 kecamatan berada pada kondisi tersebut.

Abdul mengatakan, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi, khususnya masih ada rumah warga yang terancam gerakan tanah. “Prakiraan cuaca tiga hari ke depan, Kecamatan Sukamakmur masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Kondisi cuaca hujan dapat memperburuk gerakan tanah yang telah terjadi di lokasi kejadian,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
 
Berita Terpopuler