Nama Lama Lolos Tahap Administrasi Calon KPU-Bawaslu

Bakal calon anggota KPU-Bawaslu lolos administrasi 629 orang dari 868 pendaftar.

ANTARA/Rivan Awal Lingga
Bakal calon anggota KPU dan Bawaslu melakukan pendaftaran secara daring di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (18/10/2021). Pendaftaran calon anggota KPU dan Bawaslu mulai dibuka hari ini (18/10) sampai dengan 15 November 2021 mendatang.
Rep: Mimi Kartika Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim seleksi (timsel) calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 mengumumkan pendaftar yang lolos tahap administrasi pada Rabu (17/11). Dari 868 pendaftar calon anggota KPU dan Bawaslu, mereka yang memenuhi syarat (MS) dan dinyatakan lolos seleksi tahap administrasi mencapai 629 orang.

"Bagi pendaftar yang dinyatakan lulus pada tahap penelitian administrasi berhak mengikuti tahap berikutnya," ujar Ketua Timsel Calon Anggota KPU-Bawaslu Juri Ardiantoro dalam konferensi pers daring, Rabu (17/11).

Dia menjelaskan, masa pendaftaran berlangsung sejak 18 Oktober dan berakhir pada 15 November 2021 pukul 16.00 WIB. Sebanyak 868 pendaftar itu terdiri dari 492 orang yang mendaftar ke KPU dan 376 orang yang mendaftar ke Bawaslu.

Kemudian, timsel melakukan penelitian berkas persyaratan administrasi mulai 10-16 November 2021. Dari 629 pendaftar yang memenuhi syarat, 352 orang lulus sebagai kandidat calon anggota KPU dan 277 orang lulus menjadi bakal calon anggota Bawaslu.

Juri mengatakan, mereka yang dinyatakan lulus seleksi tahap administrasi tersebar dari berbagai pulau, mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali- Nusa Tenggara, serta Maluku-Papua. Namun, mayoritas peserta berasal dari Pulau Jawa.

Juri memerinci, pendaftar calon anggota KPU yang lulus tahap awal ini terdiri dari 255 laki-laki dan 97 perempuan (27,5 persen). Sementara, bakal calon anggota Bawaslu yang lulus, yaitu 207 laki-laki dan 70 orang perempuan (25,3 persen).

Mereka yang lulus seleksi tahap administrasi akan mengikuti seleksi tertulis, penulisan makalah, dan tes psikologi. Tahap seleksi ini akan dilaksanakan secara terpusat di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat pada 24-25 November 2021.

Pengumuman hasil penelitian administrasi akan disampaikan kepada media cetak nasional. Selain itu, daftar nama-nama bakal calon anggota KPU dan Bawaslu dapat diakses melalui laman resmi yang dikelola timsel, yaitu https://seleksikpubawaslu.kemendagri.go.id.

Baca Juga


Dalam lembar pengumuman hasil penelitian administrasi itu, RepJabar menemukan sejumlah nama anggota KPU periode 2017-2022 yang kembali mendaftar, yakni Ilham Saputra, Viryan, serta I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi. Sedangkan, anggota KPU lainnya yaitu Pramono Ubaid Thantowi mendaftar sebagai bakal calon anggota Bawaslu.

Kemudian, ada juga nama-nama anggota Bawaslu yang lain, yaitu Fritz Edward Siregar dan Rahmat Bagja yang kembali mendaftar untuk lembaga yang sama. Sedangkan, Abhan dan Mochammad Afifuddin mendaftar untuk menjadi bakal calon anggota KPU.

Peneliti Konstitusi dan Demokrasi (Kode) Inisiatif, Muhammad Ihsan Maulana, mengingatkan timsel untuk transparan. Menurut dia, timsel harus bisa menjelaskan alasan apabila pendaftar penyelenggara pemilu tidak lolos tahap administrasi.

"Kami sedang sampaikan kepada Tim Seleksi apakah mereka yang tidak lolos akan diberi tahu di mana mereka tidak lolos atau persyaratan apa yang menyebabkan mereka tidak lolos," ujar Ihsan.

Ihsan mengatakan, penyampaian alasan tidak lolosnya pendaftar harus diungkapkan. "Ini penting, karena bagaimana pun yang melakukan verifikasi berkas adalah pemerintah. Bisa saja terjadi kekeliruan pada tahap penelitian. Maka mereka harus diinfokan," kata Ihsan.

Keterwakilan perempuan

Sementara, dalam audiensi dengan timsel Selasa (16/11), Wakil Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Hurriyah berharap seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 memenuhi 30 persen keterwakilan perempuan. Dia mengusulkan timsel mengupayakan jumlah pendaftar perempuan yang lolos tahap administrasi mencapai minimal 30 persen.

"Kami berharap timsel bisa mengupayakan agar jumlah perempuan yang lolos di tahap seleksi administrasi minimal 30 persen dari total pendaftar," ujar Hurriyah dalam audiensi daring bersama timsel, Selasa (16/11).

Menurut dia, tahap seleksi administrasi adalah fase awal yang penting bagi mewujudkan keterwakilan perempuan pada lembaga penyelenggara pemilu. Dia menyebutkan, berdasarkan data per 15 November, pendaftar perempuan pada periode kali ini sekitar 26,4 persen.

Jumlah bakal calon penyelenggara pemilu perempuan berpotensi turun dalam tahap seleksi berikutnya, seperti tes tertulis dan tes wawancara. Dengan demikian, bisa saja hasil seleksi penyelenggara pemilu periode 2017-2022 akan terulang kembali, yakni hanya ada satu perempuan yang menjadi anggota KPU (dari tujuh anggota) maupun Bawaslu (dari lima anggota).

Hurriyah menjelaskan, keterlibatan perempuan dalam pemilu penting untuk kesetaraan akses bagi perempuan masuk ke lembaga negara maupun turut serta menyusun kebijakan publik. Untuk itu, dia juga mendorong timsel memberikan nilai tambah bagi pendaftar yang memiliki rekam jejak dalam aktivitas organisasi, tetapi minim pengalaman pemilu.

Dengan demikian, mereka yang belum pernah menjadi penyelenggara pemilu memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi calon anggota KPU-Bawaslu. Namun, menurut Hurriyah, sejauh ini masih terdapat sejumlah tantangan dalam keterlibatan perempuan pada proses seleksi penyelenggara pemilu.

Tantangan itu misalnya jaminan regulasi yang masih kurang, lemahnya dukungan politik, hingga perspektif gender yang masih belum merata. Puskapol UI mendorong revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait keterwakilan perempuan dalam lembaga penyelenggara pemilu.

Perubahan yang dimaksud yakni mengganti klausul dari 'memperhatikan' menjadi 'menempatkan' keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen. Revisi ini sebagai bentuk konsistensi dalam rangka mendorong partisipasi perempuan di ranah politik."Dalam mewujudkan pemilu yang inklusif, adil, dan setara," kata Hurriyah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
 
Berita Terpopuler