2022, Vaksinasi Rotavirus Digulirkan di DKI, Bali, NTB

Vaksinasi Rotavirus mencegah diare dengan dehidrasi berat pada bayi.

Antara/Ampelsa
Petugas memberikan vaksin polio dengan cara diteteskan ke mulut bayi saat berlangsung imunisasi di Posyandu Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, Selasa (2/2/2021). Vaksin Rotavirus juga diberikan dengan cara diteteskan ke mulut bayi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI menargetkan program vaksinasi nasional Rotavirus dimulai pada 2022. Sejumlah daerah dengan prevalensi penyakit diare yang tinggi di Tanah Air menjadi daerah sasaran.

"Ini rencana untuk introduksi vaksin Rotavirus tahun 2022, karena baru, kami mulai dari daerah dengan prevalensi tinggi, yaitu untuk diare di DKI Jakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondunuwu di Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX yang diikuti dari Youtube DPR RI di Jakarta, Senin siang.

Baca Juga



Maxi mengatakan, imunisasi Rotavirus tahun depan akan menggunakan vaksin impor. Target vaksinasinya ialah anak usia sembilan dan 12 pekan.

Secara global, menurut Maxi, Rotavirus adalah penyebab utama diare dengan dehidrasi berat pada anak usia kurang dari lima tahun. Berdasarkan pendataan pada tahun 2000, diperkirakan lebih dari 500 ribu kematian anak disebabkan akibat diare dan lebih dari 2 juta lainnya dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan data Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) tahun 2016, menurut Maxi, sekitar 45 hingga 60 persen diare di Indonesia disebabkan oleh Rotavirus. Mengutip hasil studi, Maxi mengatakan, sanitasi tidak memiliki pengaruh terhadap terjadinya diare karena Rotavirus, sehingga vaksin merupakan upaya utama untuk mencegah diare karena rotavirus.

"Saat ini, ada 114 negara telah memasukkan vaksin Rotavirus dalam program imunisasi, karena itu Pak Menteri Kesehatan minta kita mulai tahun depan dengan imunisasi antigen yang baru ini (Rotavirus)," katanya.

Maxi mengatakan, program imunisasi Rotavirus akan kembali diperluas pada 2023 ke daerah lain dengan prevalensi tinggi penyakit diare sesuai dengan hasil kajian epidemiologi dan menggunakan vaksin produksi PT Bio Farma. Setahun setelahnya, vaksin Rotavirus akan diberikan secara nasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler