Makanan Terbaik untuk Disantap Ketika Sakit
Saat sedang sakit, nafsu makan biasanya hilang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istirahat, makan, dan menjalani pengobatan merupakan tiga faktor terpenting yang dapat menunjang proses penyembuhan. Hanya saja, banyak orang yang mengalami masalah kehilangan nafsu makan ketika sedang sakit.
Asupan makan dan minum berperan penting dalam memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan selama proses penyembuhan. Tidak makan dan minum ketika sakit dapat memicu terjadinya dehidrasi dan penurunan tekanan darah.
Memang tidak ada makanan spesifik yang dapat menyembuhkan penyakit. Akan tetapi, beberapa makanan dapat membantu meringankan gejala dan membuat perasaan menjadi lebih baik.
Menurut ahli gizi dari Cleveland Clinic, Andrea Dunn RD, ada tiga kategori makanan yang perlu dipertimbangkan ketika sedang sakit. Berikut ini adalah ketiga kategori makanan tersebut, seperti dilansir Times Now News, Selasa (23/11).
Makanan ketika dehidrasi
Kehilangan nafsu makan dapat membuat pasien menjadi tidak mau makan atau minum. Kondisi ini dapat memicu terjadinya masalah lain yang bisa membahayakan pasien, seperti kejang hingga masalah ginjal. Cleveland Clinic mengatakan dehidrasi saat sakit merupakan salah satu alasan tersering yang membuat pasien harus dilarikan ke instalasi gawat darurat.
"Sering kali ketika kita sakit dan merasa tidak enak badan, dehidrasi memainkan peran besar di situ," ujar Dunn.
Untuk menghindari dehidrasi ketika sakit, salah satu yang direkomendasikan Dunn adalah memperbanyak minum. Minuman yang dikonsumsi bisa disesuaikan dengan selera pasien dan dapat disajikan dalam suhu panas, dingin, atau suhu ruangan.
Pastikan pula minuman ini diberikan secara berkala sepanjang hari pada pasien yang sedang sakit. Beberapa minuman yang secara umum dapat diberikan kepada orang yang sakit adalah air putih, minuman elektrolit, teh, dan jus.
Dari segi makanan, Dunn merekomendasikan sup panas dan buah untuk mencegah dehidrasi pada orang yang sakit. Sup, seperti sup ayam, tak hanya kaya akan protein dan vitamin, tetapi juga mudah dikonsumsi, bisa memenuhi asupan cairan, dan kaya akan elektrolit.
Di sisi lain, buah tak hanya kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan, tetapi juga memiliki kandungan air yang tinggi. Oleh karena itu, buah dapat membantu menjaga hidrasi tubuh pasien. Buah bisa disajikan dalam bentuk utuh atau diolah menjadi smoothie bila pasien tidak dapat mengunyah.
Makanan ketika diare
Pasien dengan masalah diare memerlukan asupan makanan yang tinggi akan serat. Makanan tinggi serat akan membantu memadatkan kembali kotoran dan membantu mengatasi diare.
Terkadang, diare bisa diikuti dengan sembelit dan/atau dehidrasi serta keluhan kembung. Agar diare tak memburuk, salah satu kelompok makanan yang direkomendasikan Dunn adalah BRAT.
BRAT merupakan singkatan untuk banana (pisang), rice (nasi), apple sauce (saus apel), dan toast (roti panggang). Makanan-makanan ini direkomendasikan karena dapat ditoleransi dengan baik oleh orang yang sakit. BRAT juga bisa disajikan dengan teh tanpa kafein dan yoghurt.
Makanan lain yang direkomendasikan untuk pasien yang diare adalah makanan hambar untuk mencegah agar saluran pencernaan tidak iritasi. Beberapa contoh makanan hambar yang bisa dikonsumsi adalah nasi dan dada ayam panggang atau air kelapa murni.
Buah dan sayur juga sangat direkomendasikan bagi pasien yang mengalami diare. Alasannya, buah dan sayur dikenal sebagai asupan yang tinggi serat.
Makanan ketika mual
Flu perut atau gastroenteritis bisa memunculkan gejala mual yang sangat melelahkan. Mual ini bisa muncul dalam beragam tingkat keparahan, mulai dari sekedar merasa mual, merasa sensasi ingin muntah tetapi tak ada yang dimuntahkan, sampai benar-benar muntah.
Saat merasa mual atau pencernaan bermasalah, seseorang perlu berusaha mengonsumsi sesuatu setiap dua jam, menurut Dunn. Makanan yang dikonsumsi cukup dalam porsi kecil, namun dengan frekuensi yang sering.
"(Makan porsi kecil dan lebih sering) bisa membantu memasukkan sedikit makanan ke dalam sistem pencernaan Anda," kata Dunn.
Salah satu yang direkomendasikan oleh Dunn untuk pasien dengan keluhan mual adalah jahe. Jahe dikenal memiliki efek anti mual dan bisa diolah menjadi beberapa macam sajian. Sebagian di antaranya adalah teh jahe, permen jahe, atau minuman jahe bubuk yang dicampur dengan madu serta lemon.
Makanan lain yang direkomendasikan ketika mual adalah makanan kering. Beberapa buah makanan kering bisa dikonsumsi setiap dua jam untuk mencegah mual. Contoh makanan kering ini adalah biskuit hambar, sereal kering, atau roti panggang.
Selain itu, Dunn juga merekomendasikan makanan yang dingin dan makanan yang tak begitu berbau. Beberapa contohnya adalah jelly beku, es krim, buah beku, yoghurt, es batangan, atau bahkan es batu. Mengemut es batu dapat membantu mengisi cairan yang hilang akibat diare.