Lokasi Formula E, Mengapa Jokowi Dibawa-bawa Ikut Putuskan?

Bamsoet menyebut ada tiga opsi lokasi Formula E di Jakarta, Jokowi tinggal putuskan.

ANTARA/Hafidz Mubarak A
Co-Founder Formula E Alberto Longo (kiri) bersama Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menggelar konferensi pers terkait kesiapan perhelatan Jakarta E-Prix 2022 di Jakarta, Rabu (24/11/2021). Dalam konferensi pers tersebut disebutkan ada lima alternatif pilihan lintasan balap Formula E 2022 di Jakarta yakni di kawasan Sudirman, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Internasional Stadium (JIS), JIEXPO Kemayoran dan Ancol.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Zainur Mashir Ramadhan, Dessy Suciati Saputri, Antara

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo pada Rabu (24/11) malam menggelar konferensi pers di Black Stone, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam konferensi pers itu, ia meyakini bahwa gelaran Formula E di Jakarta pada 2022 akan tetap terlaksana.

Menurut Bambang, IMI menyarankan kepada Formula E Organization (FEO) yang kini berada di Indonesia, untuk melakukan kajian venue dari lima opsi yang ditawarkan, yaitu Jalan Sudirman-Thamrin; Pantai Indah Kapuk (PIK) Penjaringan, Jakarta Utara; Jakarta International Stadium (JIS) Tanjung Priok, Jakarta Utara; JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat dan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

“Kami hanya bisa menyampaikan lima opsi lintasan, selanjutnya untuk menentukan lokasi kami serahkan kepada Bapak Presiden,” kata Bambang yang kerap disapa Bamsoet.

Bamsoet mengakui saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sedang melakukan penyelidikan atas laporan adanya dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Oleh karena itu, IMI dan kepanitian Formula E di Jakarta nantinya akan meminta pendampingan dari KPK.

“Silakan hukum berjalan tapi acara ini karena sudah masuk ke tender event internasional, ini tetap harus berjalan,” kata Bamsoet.

Dalam konferensi pers semalam, hadir juga  Chief Championship Officer sekaligus Co-founder Formula E Alberto Longo. Longo, mengatakan, ajang balap mobil listrik Formula E dilakukan secara transparan, baik secara internal maupun eksternal.

Baca Juga



"Kami secara transparan bertanya juga dengan orang-orang di Jakarta karena tidak ada sesuatu yang disembunyikan di sini," kata Longo.

Longo melanjutkan, pihak panitia akan terus berkolaborasi dengan semua pihak yang berwenang untuk menghindari adanya kesalahpahaman terkait Formula E. Meski demikian, dirinya mengaku tidak mengetahui apa pun soal studi yang dilakukan berbagai pihak, termasuk oleh KPK.

"Tetapi saya bisa yakinkan bahwa tidak ada sesuatu yang berjalan dengan salah," katanya.

Longo mengatakan, sampai saat ini lokasi sirkuit Formula E di Jakarta belum ditentukan. Karena, menurutnya, penentuan lokasi sirkuit bukan hal mudah.

"Banyak pilihan bagus, ada lima lokasi berbeda di luar area terlarang. ada banyak hal teknis. Kami akan lakukan kunjungan (visibility) ke lima lokasi ini sebelum diumumkan. Sebelum Natal sudah diumumkan. Kami akan mengajukan proposal ke Presiden Indonesia, beliaulah yang akan mengambil keputusan," ujar Longo.

Turut hadir dalam sesi konferensi pers, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Widi Amanasto, Sekretaris Jenderal IMI Ahmad Sahroni, serta mantan pembalap nasional Ananda Mikola. Sedangkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhalangan hadir karena pada waktu bersamaan diundang untuk mendapat penghargaan.

"Saya menyampaikan salam dari beliau, karena dia mendapat penghargaan dari Metro TV, selanjutnya beliau akan menyampaikan pidato khusus," kata Dirut Jakpro Widi menjawab pertanyaan wartawan terkait keberadaan Anies.

In Picture: Kesiapan Perhelatan Formula E Jakarta

Co-Founder Formula E Alberto Longo (kedua kiri) bersama Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kedua kanan), Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto (kanan) dan Sekjen IMI Syahroni (kiri) menggelar konferensi pers terkait kesiapan perhelatan Jakarta E-Prix 2022 di Jakarta, Rabu (24/11/2021). Dalam konferensi pers tersebut disebutkan ada lima alternatif pilihan lintasan balap Formula E 2022 di Jakarta yakni di kawasan Sudirman, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Internasional Stadium (JIS), JIEXPO Kemayoran dan Ancol. - (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Komunikasi dan Media, Faldo Maldini menegaskan, pemilihan jalur balapan atau venue sirkuit balap Formula E Jakarta merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan juga panitia penyelenggara. Hal ini disampaikannya menanggapi pemberitaan yang menyebutkan bahwa Presiden Jokowi yang akan memutuskan lokasi sirkuit balap Formula E.

“Menanggapi pemberitaan bahwa venue, pemilihan jalur racing dan hal-hal lain dalam penyelenggaraan Formula E akan diputuskan oleh Presiden, kami sampaikan bahwa hal-hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemprov DKI dan panitia penyelenggara,” ujar Faldo kepada wartawan, Kamis (25/11).

Faldo mengatakan, baik inisiatif, skenario pembiayaan, dan kepanitiaan penyelenggaraan Formula E menjadi domain dari Pemprov DKI Jakarta. Karena itu, lanjutnya, semua hal terkait Formula E menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.

“Berbagai dinamika di daerah terkait penyelenggaraan adalah sepenuhnya tanggung jawab pemangku kebijakan daerah dan penyelenggara dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait,” kata dia.

Ia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang sudah mengajukan permintaan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi dengan mengajak para CEO Formula E. Namun, menurut dia, sebaiknya Pemprov DKI Jakarta dan panitia penyelenggara memprioritaskan untuk menuntaskan semua permasalahan yang dihadapi terlebih dahulu.

Venue, jalur, termasuk tata kelola, harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, sesuai peraturan perundang-undangan dan kepatutan,” tambahnya.

Faldo mencontohkan, dalam penyelenggaraan World Superbike Mandalika di NTB pun juga tidak diawali oleh pertemuan para CEO dengan Presiden.

Kan aneh juga, apa-apa nanti harus bertemu Presiden terlebih dulu. Kan kita punya aturan dan prosedur. Itu saja ukurannya kita bernegara,” ucap dia.

Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi juga menyoroti, helatan Formula E yang mendompleng nama Presiden Jokowi. Menurut dia, langkah tersebut tidak bisa dibenarkan, terlebih saat Formula E saat ini memiliki berbagai masalah, di antaranya dugaan korupsi yang kini ditangani KPK.

"Makin ngawur ini. Saya minta tak perlu membawa-bawa nama Presiden," ujar Prasetio dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (25/11).

Dia menduga, dalam penyelidikan KPK, berbagai bukti permulaan awal korupsi sudah dikantongi. Oleh sebab itu, pihaknya menegaskan akan terus mendukung KPK untuk menyelesaikan penyelidikan tersebut.

"Karena sudah ratusan miliar uang rakyat yang sudah disetorkan ini. BPK pun menyatakan itu menjadi temuan. Jadi saya kira harus objektif lah dalam persoalan ini," jelas dia.

Dia menekankan, upaya dari KPK sudah sejalan dengan dua fraksi PDIP-PSI dan 33 anggotanya untuk melakukan hak interpelasi.

"Ini menguatkan bahwa niat kami di DPRD menggulirkan hak interpelasi sungguh-sungguh untuk kepentingan publik. Bukan kepentingan politik," terang politikus PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya, KPK memastikan tidak akan menghentikan penyelidikan dugaan korupsi pelaksanaan Formula E di DKI Jakarta. Lembaga antirasuah itu menegaskan, pengusutan perkara dugaan korupsi itu hingga saat ini masih terus berjalan.

"Kami memastikan penyelidikan KPK terhadap penyelenggaran Formula E masih berproses," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Ahad (14/11).

Formula E Diinterpelasi, Anies Bergeming - (Infografis Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler