Penambahan Kasus Covid-19 di Bantul tanpa Gejala

Penambahan kasus itu tidak perlu dikhawatirkan karena dapat segera pulih.

Dok Pemkab Bantul
Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih menyatakan, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di kabupaten ini pada beberapa hari terakhir semua tanpa gejala. Karena itu, ia mengatakan, penambahan kasus itu tidak perlu dikhawatirkan karena dapat segera pulih.

Baca Juga


"Saya tidak terlalu khawatir, semua paparan Covid-19 yang terakhir ini adalah tanpa gejala, semuanya tanpa gejala, tidak ditemukan kasus positif yang bergejala sedang apalagi berat," kata Bupati di Bantul, Sabtu (27/11).

Karena itu, kata Bupati, kasus positif tidak perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus, tetapi cukup melakukan isolasi mandiri di rumah, memakan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, maka akan sembuh dari Covid-19. "Itu semua kasus begitu, mungkin ini semua efektivitas vaksinasi. Vaksinasi sudah bekerja dengan baik, manfaat vaksin itu sudah bekerja dengan baik di dalam tubuh sehingga paparan Covid-19 yang terbaru ini semuanya tanpa gejala," katanya.

Bupati juga mengimbau masyarakat agar tidak menganggap berlebihan dari peningkatan kasus setelah beberapa hari sebelumnya sempat melandai yang diimbangi dengan pasien sembuh, dan tetap menjaga kesehatan dan taat protokol kesehatan pencegahan Covid-19. "Jangan khawatir hal ini, hanya saja paparannya sejauh mungkin ya harus dicegah, tapi sampai hari ini tidak pernah dilaporkan klaster-klaster baru ini yang terpapar bergejala sedang apalagi berat. Tidak ada, semuanya OTG (orang tanpa gejala)," katanya.

Bupati menekankan, hal yang utama dan penting dilakukan saat ini adalah vaksinasi yang terus dilanjutkan hingga mencapai 100 persen, sebagai perisai diri dari penularan Covid-19 dari dalam. Sementara, perisai dari luar adalah taat protokol kesehatan dengan memakai masker. 

"Tidak perlu terlalu dikhawatirkan, setidaknya sampai hari ini banyak kasus-kasus baru itu tanpa gejala, dan sikap Pak Gubernur DIY juga seperti itu," katanya.

"Tidak perlu lalu kita mengambil keputusan semua sekolah ditutup gara-gara klaster itu tidak, kita jalan terus. Yang menjadi klaster saja yang ditutup karena kalau kita terus menerus maju-mundur maju-mundur ini kan juga susah," katanya.

Data Satgas Covid-19 Bantul, total kasus positif hingga Jumat (26/11) sebanyak 57.333 orang, setelah ada penambahan 36 kasus baru dalam sehari, sementara kasus sembuh totalnya 55.638 orang, kemudian kasus meninggal 1.569 orang, sehingga kasus isolasi masih 126 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler