Adele Dituduh Jiplak Lagu dan Gaya Busana Musisi Indie
Seorang musisi indie menuduh Adele menjiplak lagunya dan gaya berpakaiannya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah lama hiatus, Adele akhirnya merilis album terbarunya bertajuk 30. Namun, rupanya tak semua orang menyambut hangat karya terbaru penyanyi asal Inggris itu.
Musisi indie bernama Xiomara termasuk di antara mereka yang tidak suka. Ia bahkan menuduh Adele sebagai plagiat atas lagu-lagunya serta meniru gaya busananya.
Melalui akun Twitter-nya, Xiomara membagikan video yang membandingkan lagu "Hold On" Adele dengan lagunya sendiri berjudul "Barbara" yang dirilis pada 16 Juli. Menyinggung bahwa diva asal Inggris itu mencuri style bernyanyinya, Xiomara menulis cicitan "Hold tf on #Adele. Sama sekali tidak keren".
Tidak hanya itu, Xiomara juga mengklaim bahwa itu bukan satu-satunya lagu yang diduga ditiru Adele. Dia yakin tujuh lagu dari album dengan 15-track itu mirip dengan lagu-lagunya dari albumnya yang ditulis dan diproduksi sendiri bertajuk Sistas.
Dalam tweet terpisah, Xiomara juga menuduh Adele merampok gaya busananya. Dia membagikan foto Adele yang mengenakan turtleneck oranye dan jaket kulit untuk foto promosi 30. Tampilan itu identik dengan apa yang ia kenakan di Instagram pada 13 Maret 2020.
Cicitan Xiomara mendapat reaksi beragam dari pengguna Twitter. Dilansir Aceshowbiz, Jumat (26/11), seorang pengguna memvalidasi apa yang dituduhkan Xiomara.
"Xiomara adalah penyanyi & penulis lagu indie (independen) berkulit hitam, yang selalu mendokumentasikan karyanya di Instagran. Sangat mungkin Adele menirunya untuk album baru ini. Lirik, melodi, visual, memang sangat mirip," kata seorang warganet.
Di sisi lain, sebagian warganet juga ada yang membela Adele. Mereka mengatakan bahwa apa yang dituduhkan Xiomara pada pelantun "Someone Like You" itu tak berdasar.
"Lirik apa yang sama? Saya mendengarkan kedua album itu. Mungkin hanya satu akord dalam satu lagu yang mirip dan itu adalah cord khas untuk lagu dalam genre itu, jadi saya benar-benar bingung di sini. Kami menganggap serius tindakan plagiat, terutama mencuri dari POC (people of color, orang kulit berwarna), tapi saya tidak mendengarnya," kata seorang warganet.