RI-Maroko Bahas Kerja Sama Ekonomi Kreatif

Kerja sama diharapkan memperkuat sektor ekonomi kreatif kedua negara.

Dok STEI SEBI
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan pertemuan dengan Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah untuk membahas potensi kerja sama di bidang ekonomi kreatif.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan pertemuan dengan Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah, di Jakarta, Jumat (26/11) akhir pekan ini. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas potensi kerja sama di bidang ekonomi kreatif karena sebelumnya belum terdapat kerja sama di sektor tersebut. 

Baca Juga


Selain itu, kedua negara ini juga membahas potensi kerja sama pada penyelenggaraan agenda internasional. Sandiaga berharap kerja sama ini nantinya akan mempererat hubungan bilateral antar-kedua negara, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama dan saling berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara. Terutama di sektor ekonomi kreatif, sebab belum ada MoU dan kesepakatan kerja sama di bidang ekonomi kreatif antara Indonesia dan Maroko. Serta dapat membantu mempromosikan dan menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya, dalam Siaran Pers, Ahad (28/11).

Maroko merupakan salah satu negara yang memberikan kontribusi pariwisata terbesar untuk Indonesia, mulai dari kuantitas turis hingga tingkat belanja turis. Tercatat, sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan Maroko ke Indonesia pada tahun 2017 mencapai 11 ribu.

Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah, menyampaikan bahwa wisatawan Maroko memiliki kesamaan dengan wisatawan Indonesia, yakni cenderung stay cukup lama dan membeli produk ekonomi kreatif.

"Indonesia dan Maroko ini punya kesamaan saat berwisata, mereka datang stay yang cukup lama, lalu sama-sama senang membeli produk kerajinan tangan khas di negara tersebut, dan pulang dengan banyak koper untuk dibagi-bagikan ke kerabatnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Ouadia menyampaikan bahwa pada tahun 2019, kesenian sahrawi Maroko hadir dalam pembukaan Pameran Internasional Kerajinan Kreatif 2019. Ia berharap nantinya Maroko bisa terlibat kembali dalam event internasional yang dimiliki Kemenparekraf.

Ouadia juga berharap event internasional yang dimiliki oleh Maroko seperti Festival Rabat bisa dikerjasamakan dengan Indonesia.

"Kami juga memiliki Festival Rabat, event ini 2 terbesar di dunia, ada satu juta pengunjung yang datang dan event ini juga masuk ke UNESCO. Semoga ini bisa dikerjasamakan," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler