Spanyol Wajibkan Pelancong dari 7 Negara Afrika Karantina

Semakin banyak negara-negara yang membatasi kunjungan dari selatan Afrika.

EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Orang-orang berdiri di depan papan informasi kedatangan di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang, Senin (29/11). Menanggapi munculnya varian baru Omicron dari Sars-CoV-2, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memutuskan untuk melarang masuknya orang asing baru dari 30 November.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol berlakukan wajib karantina 10 hari bagi pengunjung yang datang dari tujuh negara Afrika, lokasi asal virus Corona varian Omicron pertama kali diidentifikasi. Langkah Spanyol yang diumumkan, Senin (29/11), menunjukkan semakin banyak negara yang menerapkan pembatasan sosial bagi negara-negara selatan Afrika. Meski masih banyak yang tidak diketahui mengenai Omicron.

Pengunjung dari Afrika Selatan, Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, dan Zimbabwe wajib melakukan isolasi. Baik datang langsung ke Spanyol atau transit terlebih dahulu ke negara lain.

Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares mengatakan 200 warga negara Spanyol di kawasan itu dan yang penerbangannya dibatalkan akan dibawa pulang dengan penerbangan yang masih beroperasi di sebagian Eropa.

Jepang juga mengumumkan akan menutup sementara kunjungan warga negara asing dari seluruh dunia. Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan kebijakan itu mulai berlaku pada Selasa (30/11) ini.

Jepang akan kembali menerapkan pengendalian perbatasan yang sempat dilonggarkan bagi pengunjung bisnis jangka pendek, mahasiswa asing dan pekerja pada awal bulan ini. Pada akhir pekan lalu Jepang memperketat pintu masuk dari Afrika Selatan dan delapan negara lainnya.

Seperti yang dilakukan Spanyol sebelum menutup perbatasan Negeri Sakura juga memberlakukan wajib karantina 10 hari pada pengunjung dari sembilan negara Afrika yang mendeteksi varian Omicron. Para pelancong akan ditempatkan di fasilitas milik pemerintah.

Baca Juga


sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler