Infografis Persaingan Sengit Merebut Kursi Presiden di Libya
Keberhasilan pemilihan akan menentukan nasib Libya ke depan.
REPUBLIKA.CO.ID, Libya dijadwalkan akan menggelar pemilihan presiden pada 24 Desember mendatang. Sejumlah kandidat telah muncul dan siap bersaing dalam pemilihan. Nama mereka yang mencalonkan diri pun sudah tak asing lagi terdengar.
Namun bagaimana pun keberhasilan pemilihan akan menentukan nasib negara itu ke depan. Apakah akan terus terlibat konflik saudara? Atau membentuk pemerintahan yang memiliki legitimasi kuat. Berikut sejumlah kandidat yang diperkirakan akan bersaing dalam pemilihan.
1. Khalifa Haftar
Jenderal Libya Khalifa Haftar telah mengumumkan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden negara itu. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Haftar mengatakan pemilu adalah satu-satunya jalan keluar dari krisis Libya. Selama ini Haftar diketahui menguasai wilayah di sebelah timur.
2. Saif Islam al-Qadafi
Putra diktator Libya Muamar Qadafi, Saif al-Islam al-Gaddafi, mengajukan pencalonan dirinya untuk pemilihan presiden ke kantor Komisi Pemilihan Nasional Tinggi di kota (selatan) Sebha. Belakangan komisi pemilihan mencoret nama Saif Qadafi karena bermasalah secara hukum.
3. Abdulhamid al-Dbeibah
Kepala pemerintahan persatuan nasional Libya Abdulhamid al-Dheibah telah menyatakan rencananya untuk maju dalam pemilihan. Al-Dbeibah menjadi populer melalui program populis termasuk mendukung keuangan anak muda yang ingin menikah. Ia juga mendorong investasi di berbagai wilayah.
4. Aquila Saleh
Ketua parlemen Libya yang cukup populis ini menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai kandidat presiden. Ia mengatakan, akan bekerja untuk menutup lembaran konflik dan menyambut masa depan.
5. Fathi Bashagha
Mantan menteri dalam negeri Fathi Bashagha telah mendaftarkan diri sebagai salah satu kandidat untuk pemilihan presiden bulan depan. Lahir di Misrata pada 1962, ia dikenal atas dukungan terhadap revolusi yang menjatuhkan Muamar Qadafi. Ia juga berdiri tegak melawan milisi yang dibentuk Jenderal Khalifa Haftar.