BNI Kucurkan Kredit Investasi Rp 1 Triliun ke Garudafood

BNI memberikan fasilitas kredit investasi dengan jangka waktu pembiayaan 60 bulan.

ANTARA/Dhemas Reviyanto
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kedua kiri) didampingi Direktur Corporate Banking Silvano Rumantir (kiri) menerima cinderamata dari Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja (kedua kanan) yang didampingi Direktur Robert Chandrakelana Adjie (kanan) pada acara Signing Ceremony and Corporate Meeting dalam rangka pembiayaan Rp1 triliun BNI kepada Garudafood di Jakarta, Selasa (30/11/2021). BNI dan Garudafood berkomitmen untuk lebih mempererat hubungan kerja sama bisnis ke depan baik dalam meningkatkan kinerja dalam negeri maupun ekspor.
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, 

Baca Juga


JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memberikan pembiayaan senilai Rp 1 triliun kepada PT Garudafood Putra Putri Jaya, Tbk (GOOD). Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk mengakuisisi fasilitas club deal dari sejumlah bank kepada GOOD dalam rangka akuisisi saham PT Mulia Boga Raya, Tbk serta untuk pembiayaan utang bank jangka panjang. 

Pemberian fasilitas kredit investasi ini telah ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Pemimpin Divisi Corporate Banking 1 I Made Sukajaya dengan Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja bertempat di Grha BNI pada 22 November 2021. Dalam pembiayaan ini BNI memberikan fasilitas kredit investasi dengan jangka waktu pembiayaan selama 60 bulan. 

Kerja sama bisnis yang menyeluruh antara kedua pihak ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, serta produk konsumer karyawan, baik dana maupun pinjaman, tentunya dengan menyediakan solusi digital yang solid bagi GOOD melalui transformasi digitalisasi BNI yang semakin berkembang pesat. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan pemberian fasilitas kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI sebagai perbankan nasional untuk turut mendukung perkembangan bisnis sektor prioritas, termasuk industri FMCG. 

Industri FMCG merupakan salah satu industri yang cukup resilient dalam menghadapi dampak negatif pandemi Covid-19. Industri ini dapat bertahan untuk terus menumbuhkan bisnisnya dalam mendukung akselerasi pemulihan perekonomian nasional. 

Perbankan pun cukup terbantu lantaran industri FMCG memiliki kualitas kredit terjaga dan bahkan terus menyerap kredit perbankan secara konsisten. "Fasilitas pembiayaan ini menunjukkan komitmen BNI untuk meningkatkan pembiayaan pada sektor manufaktur seperti pada industri makanan dan minuman. Terlebih, sektor ini menjadi salah satu dari 5 sektor prioritas pemerintah dalam implementasi ekonomi sirkular, yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," kata Royke, Selasa (30/11). 

Lebih lanjut, Royke menuturkan BNI sebagai Bank International pun memiliki solusi keuangan yang lengkap untuk membantu Garudafood yang saat ini telah mampu menembus pasar ekspor ke 26 negara berfokus di negara-negara ASEAN, China, dan India. BNI memiliki basis data pelaku usaha internasional lengkap yang nantinya akan berguna bagi Garudafood untuk meningkat penetrasi luar negerinya. 

Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja menyampaikan pihaknya mengapresiasi komitmen, serta langkah proaktif untuk membantu akselerasi kinerja perseroan di tengah masa pemulihan ekonomi. "Kami berterima kasih kepada BNI karena telah memberikan kepercayaan kepada kami dalam pengajuan kredit investasi untuk keperluan refinancing sebagian dari kredit sindikasi yang sudah ada," kata Hardianto. 

Garudafood akan terus mencari terobosan yang lebih baik, lebih efisien namun tetap menjaga kualitas untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Perseroan optimistis dapat terus meningkatkan tren kinerja positif hingga akhir tahun 2021 dan akan lebih baik lagi di tahun depan.

Di tengah perlambatan ekonomi yang sempat kembali terjadi akibat hantaman gelombang kedua pandemi Covid-19 di sebagian wilayah Indonesia, Garudafood mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2021 dengan total penjualan bersih sebesar Rp 6,37 triliun miliar atau tumbuh 10,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba bersih yang dibukukan juga mengalami peningkatan sebesar 87,6 persen atau Rp 370 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba per lembar saham turut tumbuh sebesar 48,9 persen. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler