Golongan Darah yang Paling Rentan Kena Covid-19
Orang dengan golongan darah tertentu tampak rentan kena Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Hingga awal pekan ini, lebih dari 263 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Penelitian yang dilakukan Sir Ganga Ram Hospital di India mengungkap golongan darah yang paling rentan terhadap penyakit pandemi ini.
Departemen Penelitian dan Departemen Kedokteran Transfusi Darah Sir Ganga Ram Hospital mengungkap bahwa golongan darah A dan B serta Rhesus + termasuk dalam kelompok berisiko tinggi terpapar Covid-19. Itu jika dibandingkan dengan golongan darah O dan AB serta Rh-.
Hanya saja, faktor golongan darah tidak ada hubungannya dengan kemungkinan risiko mengalami Covid-19 parah atau kematian.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Cellular and Infection Microbiology edisi November itu dilakukan pada 2.586 pasien positif Covid-19 yang diuji dengan tes polymerase chain reaction (PCR).
Mereka dirawat di Sir Ganga Ram Hospital sejak 8 April hingga 4 Oktober 2020. Konsultan di Departemen Penelitian Sir Ganga Ram Hospital, Rashmi Rana, mengatakan, SARS-CoV-2 adalah virus baru dan belum jelas apakah golongan darah berdampak pada risiko atau berkembangnya Covid-19.
"Oleh karena itu, dalam penelitian ini kami menyelidiki hubungan golongan darah A,B, O, dan Rhesus dengan kerentanan, prognosis, waktu pemulihan, dan kematian Covid-19," ujar Rana, seperti dikutip dari laman Times Now News, Rabu (1/12).
Sementara itu, rekan penulis dan Ketua Departemen Transfusi Darah Viviek Ranjan mengatakan, para ahli menemukan bahwa pasien pria dengan golongan darah B lebih rentan terhadap terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan wanita. Studi juga menemukan bahwa golongan darah A dan Rh+ terkait dengan penurunan masa pemulihan dibandingkan dengan golongan darah O dan Rh-.
Hanya saja, kelompok ABO atau Rh mungkin tidak bertanggung jawab atas keterkaitan ini karena bisa juga itu terjadi akibat adanya penyakit penyerta (komorbid). Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih besar dan lebih luas untuk memastikan hubungan antara Covid-19 dan golongan darah.