Doa yang 'Menerkam' Uthbah bin Abu Lahab
Uthbah bin Abu Lahab menunjukkan kebengisannya.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah gagal dua kali dalam memengaruhi Abu Thalib untuk menghabisi Nabi Muhammad SAW, orang-orang Quraisy kembali bersikap keras dan bahkan semakin menunjukkan kebengisannya. Di antara kebengisan ini ditunjukkan oleh Uthbah bin Abu Lahab.
Dijelaskan dalam kitab 'Sirah Nabawiyah' karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Uthbah suatu kali menemui Nabi SAW lalu berkata, "Aku mengingkari ayat", dan "Demi bintang ketika terbenam".
Dia juga mengganggu Nabi Muhammad SAW dengan merobek baju dan meludahi wajah beliau SAW, meski ludah tersebut tidak mengenai sasaran. Atas kejadian tersebut, Rasulullah SAW berdoa, "Ya Allah, buatlah dia (Uthbah) dimakan seekor anjing dari ciptaan-Mu". Dan ternyata doa ini betul-betul terkabul.
Karena ketika Uthbah bersama rombongan pergi ke Syam bersama rombongan Quraisy, dan mereka singgah di di Az-Zarqa, seekor singa mendatangi rombongan tersebut. Saat itulah, Uthbah menyampaikan kata-kata yang menunjukkan kesadarannya bahwa dia akan menghembuskan nafas terakhir karena dimakan singa tersebut.
Dia juga sadar itu terjadi setelah doa yang dipanjatkan Nabi Muhammad SAW. Dalam kondisi demikian, Uthbah berkata begini: "Sungguh celaka saudaraku. Demi Allah, singa itu mencaplokku seperti doa yang dibaca oleh Muhammad atas diriku. Singa ini akan membunuhku selagi Muhammad ada di Makkah dan aku di Syam."
Kemudian singa itu pun memporak-porandakan kerumunan rombongan, dan menerkam kepala Uthbah sampai meninggal. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Tafhimul Qur'an: Mukhtashar Siratir-Rasul karya Syaikh Abdullah An-Najdi.
Ide kaum kafir Quraisy untuk membunuh Nabi Muhammad SAW terus muncul tanpa henti-hentinya. Apalagi ketika Abu Jahal memanas-manasi untuk terus mencari cara menghabisi Nabi SAW. Hingga kemudian Abu Jahal mencoba membunuh Nabi SAW dengan melempar sebuah batu saat Nabi SAW sedang sujud.
Namun Abu Jahal gagal melakukannya karena melihat seekor onta yang tak lazim menghalangi perbuatannya. Rasulullah SAW bersabda, "Itulah Jibril. Jika dia (Abu Jahal) mendekati lagi, tentu Jibril akan mengambil tindakan terhadap dirinya." (Sirah An-Nabawiyah karya Ibnu Hisyam)