WHO: Belum Ada Kematian Akibat Varian Omicron

WHO masih mengumpulkan banyak bukti untuk melihat dampak dari Omicron.

AP/Manu Fernandez
Awak pesawat yang mengenakan masker wajah untuk mencegah penyebaran virus corona berjalan di sepanjang bandara internasional Adolfo Suarez-Barajas di Madrid, Spanyol, Kamis, 2 Desember 2021. Varian omicron virus corona membuat dunia gelisah karena laporan infeksi terkait strain mutan muncul di lebih banyak bagian dunia.
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku belum menerima laporan tentang kematian akibat Covid-19 varian Omicron. Saat ini WHO sedang fokus mendalami sifat Omicron.

“Saya belum melihat laporan kematian terkait Omicron. Kami sedang mengumpulkan semua bukti dan kami akan menemukan lebih banyak bukti seiring berjalannya waktu,” kata juru bicara WHO Christian Lindmeier kepada awak media di Jenewa, Swiss, Jumat (3/12), dikutip France24.

Dia mengimbau negara-negara tetap melakukan pengujian. "Semakin banyak negara terus menguji orang dan melihat secara khusus varian Omicron, kita akan menemukan lebih banyak kasus, lebih banyak informasi, dan, semoga tidak, tetapi juga kemungkinan kematian,” ujar Lindmeier.

Kendati saat ini Omicron tengah menyebar, Lindmeier mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan varian Delta. “Omicron mungkin sedang naik daun, dan kita mungkin sampai pada titik di mana ia mengambil alih untuk menjadi varian dominan. Tapi pada titik ini, varian yang sangat dominan tetap Delta,” ucapnya.
 
WHO memprediksi, diperlukan beberapa pekan untuk memperoleh gambaran lengkap tentang penularan dan tingkat keparahan varian Omicron. "Apa yang perlu kita lakukan adalah kita perlu mengambil semua pengamatan, penilaian, dan pengujian serta mengumpulkan informasi ini dan kemudian meminta para ahli melihatnya, menimbangnya dengan hati-hati, kemudian membuat penilaian. Itu masih akan memakan waktu," ujar Lindmeier.

Kendati demikian, menurut WHO, sejauh ini, Omicron menunjukkan sifat lebih menular. “Tapi pada dasarnya hanya itu yang kita miliki sejauh ini,” kata Lindmeier.

 

 

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler