Saham Tays Bakers Oversubscribed 26 Kali
Ini mencerminkan prospek cerah dan stabil industri makanan dan minuman.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen makanan ringan PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS) hari ini resmi menutup penawaran umum perdananya (IPO). Hasil penawaran saham TAYS yang berlangsung pada 30 November hingga 2 Desember mencerminkan prospek cerah dan stabil industri makanan dan minuman baik di dalam maupun luar negeri.
Pada akhir hari ketiga penawaran umum, saham TAYS telah mencatat oversubscribed hingga 26 kali dari penjatahan berdasarkan sistem IPO. "Kami bangga atas kepercayaan para investor kepada Tays Bakers yang menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan perusahaan yang pesat dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri ini yang besar," kata CEO PT Jaya Swarasa Agung, Alexander Anwar, Jumat (3/12).
Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 240.300.000 lembar yang merupakan Saham Biasa Atas Nama. Jumlah ini setara dengan 21,87 persen dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO. Harga yang ditawarkan adalah Rp 360 per lembar, sehingga Perseroan mendapatkan dana dari IPO sebanyak Rp 86.508.000.000,-.
"Setelah 20 tahun, Tays Bakers mengambil langkah strategis untuk go public demi mewujudkan visi perusahaan untuk membuat, memasarkan, mendistribusikan, dan menjadi top 10 merek makanan ringan FMCG di Asia Tenggara pada 2025," tambah Alex.
Tays Bakers didirikan pada 1998. Perusahaan memulai usahanya dengan 1-line produksi //wafer stick dengan merek dagang Nitchi. Kini, perusahaan berkembang terus dan memiliki empat kategori produk yaitu Biscuit & Crackers, Rolled Wafer, Extruded Puff Snack dan Chocolate Confectionary dengan berbagai merek dagang.
Salah satu yang cukup di kenal adalah produk Crisp Kentang Panggang TRICKS. Produk-produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.