RSUD Mataram Turunkan Tim PSC Pantau Dampak Banjir Rob

Sembilan kilometer pesisir pantai Kota Mataram banjir rob membuat 37 KK dievakuasi.

Antara/Ahmad Subaidi
Seorang perempuan berjalan melintasi genangan air di jalan Pasar Kebon Roek, Ampenan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (29/5/2020).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram menurunkan tim public safety center (PSC) untuk berpatroli dan memantau kondisi warga yang terdampak banjir akibat luapan sungai, saluran maupun banjir rob. Banjir melanda kawasan pesisir Kota Mataram akibat permukaan laut naik.

Baca Juga


"Tim PSC kami tergabung dalam satgas penanganan bencana hindrometrologi. Jadi mereka setiap hari secara bergantian patroli dan memberikan bantuan evakuasi," kata Direktur Utama RSUD Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (6/12).

Tim PSC RSUD Mataram yang beranggotakan tim medis melakukan patroli dengan menggunakan mobil ambulans dilengkapi dengan peralatan medis serta obat-obatan."Tim kami siap melayani secara cepat masyarakat yang terdampak bencana dan mengalami gangguan kesehatan. Jika membutuhkan perawatan lebih lanjut, korban akan dibawa ke RSUD Kota Mataram," kata Eka.

Untuk hari Senin, lanjut Eka, tim PSC RSUD Mataram disiagakan di kawasan Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela, yang merupakan wilayah terdampak banjir rob paling parah di sepanjang sembilan kilometer pesisir pantai. Bahkan 37 kepala keluarga (KK) dievakuasi akibat kejadian itu.

Eka mengatakan, tim PSC RSUD Mataram memberikan pelayanan kedaruratan secara gratis melalui layanan telepon 087 777 577 119 bebas pulsa dan bisa diakses seluruh warga di daerah itu. "Jadi kami tidak hanya menangani wilayah Kota Mataram, melainkan se-Nusa Tenggara Barat. Artinya, jika ada panggilan dari luar Mataram kami siap turun ke lokasi atau menghubungkan dengan tim PSC terdekat," kata Eka.

Data Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram menyebutkan, akibat cuaca ekstrem pada Sabtu (4/12) sejak pukul 17.30 hingga 23.00 Wita, lingkungan yang terdampak gelombang pasang adalah di Kelurahan Bintaro, yaitu di Lingkungan Bintaro Jaya, Bugis dan Pondok Perasi.

Selain itu di Kelurahan Banjar meliputi Lingkungan Bangsal, Kelurahan Tanjung Karang di Lingkungan Bagek Kembar, Penghulu Agung dan Pantai Gading. Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengimbau warga untuk waspada dan meminta masyarakat yang berada di sempadan pantai tinggal di rumah keluarga terdekat lainnya, agar terhindar dari dampak banjir rob.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler