Masalah Barcelona dan Ancaman Kehilangan Uang Besar

Barcelona menargetkan minimal mencapai perempat final Liga Champions.

EPA-EFE/Alberto Estevez
Para pemain Barcelona (ilustrasi). Barcelona akan melakoni laga penting kontra Bayern Muenchen pada fase grup Liga Champions.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat pertandingan kini telah dilalui Barcelona dengan sosok Xavi Hernandez di bangku pelatih. Ada beberapa momen positif, meskipun masih ada sejumlah masalah yang belum terselesaikan. Masalah yang bisa berujung Barcelona kehilangan uang besar.

Baca Juga


Dua kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan bukan hal yang buruk, meskipun tak bisa dikatakan cemerlang. Pengaruh Xavi terlihat pada peningkatan upaya dari para pemainnya dan niat untuk bermain sepak bola dengan gaya tertentu.

Namun, masalah yang muncul sejak Ronald Koeman menjabat, terus berlarut-larut dan mantan pelatih Al-Sadd itu belum menemukan solusi untuk itu. Lini depan Barcelona adalah yang terburuk yang dimiliki klub selama milenium ini, mereka gagal mencetak gol dalam setengah dari pertandingan bersama Xavi.  

Tim ini membutuhkan pencetak gol subur. Kurangnya pemain di posisi ini telah membuat Blaugrana lolos ke 16 besar Liga Champions menjadi sulit untuk dicapai.

Blaugrana juga tidak terlalu bagus di belakang, dengan tim lawan bisa sangat mudah untuk mencetak gol melawan mereka. Koeman melihat pertahanan bermasalah. Xavi belum bisa memperkuat lini belakang, dan dia mengaku kesal dengan kebobolan gol dari Real Betis.

Untuk alasan apa pun, penjaga gawang asal Jerman Ter Stegen mengalami salah satu musim terburuknya di Spanyol, dan penampilannya tidak berubah sama sekali sejak pelatih baru tiba.

Memphis Depay direkrut untuk menjadi salah satu pemain penting di Barcelona baru. Sayangnya penyerang Belanda ini terbukti tidak konsisten seperti di Manchester United. Dia bukan pemimpin yang diharapkan klub Katalunya tersebut, yang bisa lebih sering membantu tim dengan torehan golnya yang teratur.

Beberapa orang menganggap jumlah pemain cedera di Barcelona sebagai penyebab semua masalah. Sergino Dest dan Gavi dipaksa untuk bermain di luar posisinya juga. Situasi semakin memburuk dengan Gavi mengalami cedera saat melawan Real Betis.

Philippe Coutinho belum juga menemukan sentuhan terbaiknya. Padahal ia berstatus rekrutan termahal klub yang pernah ada, kini menjadi rekrutan terburuk Barcelona Dia tidak dapat menemukan tingkat kenyamanan di lapangan, pelatih tidak dapat menemukan posisi untuknya, dan kontribusinya ketika diberi kesempatan sangat minim.  Ousmane Dembele adalah kasus serupa lainnya, meskipun klub sekarang sedang berjuang untuk memperpanjang kontraknya. Meskipun belum mencetak gol saat dibutuhkan, Dembele setidaknya mampu memberikan ancaman konstan dalam pertahanan lawan Barcelona.

Pelatih kepala Barcelona Xavi Hernandez - (AP/Joan Monfort)

 

Ancaman kehilangan uang besar

Krisis keuangan Barcelona sebelumnya digambarkan sangat parah. Ini bisa menjadi lebih buruk karena Barcelona berpotensi kehilangan sejumlah uang tak sedikit. Itu jika Depay dkk kalah dari Bayern Muenchen dan gagal lolos ke 16 besar Liga Champions dalam pertandingan di Muenchen, Kamis (9/12) dini hari WIB.

Barcelona dalam situasi yang berbahaya saat mereka menghadapi Bayern di Allianz Arena. Saat ini, Blaugrana duduk di urutan kedua di Grup B di belakang Muenchen, tetapi hanya unggul dua poin dari Benfica yang menghadapi Dynamo Kiev di laga terakhir. Jika Barcelona kalah, dan Benfica menang, Barcelona akan tersingkir.

Dalam anggaran pra-musim mereka, Los Cules telah menganggarkan untuk mencapai setidaknya babak perempat final turnamen. Gagal berarti kehilangan 20,2 juta euro.

Ini akan menjadi pukulan ekonomi yang parah bagi era kepresidenan Joan Laporta, dan kegagalan untuk mengamankan uang yang diperoleh dari babak 16 besar dan penampilan perempat final juga akan membahayakan peluang klub untuk mendapatkan pemain di bursa transfer pada bulan Januari.

Saat ini klub hanya mencari pemain yang bisa mereka bawa dengan status pinjaman. Kerugian 20,2 juta akan sedikit berkurang jika Blaugrana turun ke Liga Europa, yang, jika mereka entah bagaimana bisa memenangkan turnamen kasta kedua ini, akan menghasilkan pemasukan total 14,9 juta euro.

Pencapaian seperti itu akan membatasi klub pada kerugian 5,3 juta euro di bawah anggaran yang disiapkan sebelumnya.  Meskipun juga harus dikatakan bahwa semakin banyak uang yang dapat dihasilkan klub melalui sponsorship atau kesuksesan di lapangan, akan berarti anggaran yang lebih besar di masa depan untuk pembayaran gaji. 


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler