Meski Muenchen Sudah Lolos, Pique Yakin Timnya tak akan Temui Keramahan
Untungnya, tak ada penonton di tribun Allianz Arena.
REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Bek Barcelona, Gerard Pique sudah membayangkan tantangan berat yang akan dihadapi mereka. Beberapa jam lagi Barca melanjutkan petualangan di Liga Championsm(UCL).
Blaugrana bertemu Bayern Muenchen pada matchday pamungkas Grup E UCL. Duel tersebut berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, Kamis (8/12) dini hari WIB. Sejatinya tuan rumah sudah mengantongi tiket babak 16 besar.
FC Bayern bahkan dipastikan finis di posisi teratas. Namun menurut Pique, kubu lawan takkan mengendurkan tekanan. FC Hollywood, lanjut dia, bakal bermain seperti di laga-laga sebelumnya.
"Kami tahu tim Jerman itu. Mereka tidak peduli mereka sudah lolos atau tak ada penggemar (di stadion). Mereka akan kompetitif seperti biasanya," kata suami penyanyi Shakira ini, dikutip dari Marca, Rabu (8/12).
Jelas, skuz polesan Xavi Hernandez akan memberikan segalanya. Untungnya, tak ada penonton di tribun Allianz Arena. Kebijakan tersebut demi memutus mata rantai penularan covid-19. Fakta demikian sedikit mengurangi tekanan untuk Barcelona.
Pique menghormati kualitas semua jugador lawan. Salah satunya Robert Lewandowski. Ia akan berduel dengan penyerang asal Polandia itu, sepanjang 90 menit.
"Robert sangat bagus dalam hal penyelesaian akhir. Semakin dia sedikit menguasai bola, semakin baik bagi kami," ujar palang pintu 34 tahun ini.
Blaugrana berada di posisi kedua klasemen sementara Grup E. Dengan mengantongi tujuh poin, wakil Spanyol itu unggul dua angka atas Benfica. Di saat wakil La Liga Spanyol itu melakoni laga sulit di Allianz Arena, the Eagles menjamu Dynamo Kiev di Lisbon.
"Jika kami tidak menang, kami bergantung pada hasil pertandingan itu," ujar Xavi.
Memphis Depay dan rekan-rekan masih bisa lolos meski gagal mengatasi FC Hollywood. Dengan catatan, Dynamo Kiev minimal menahan imbang Benfica di Estadio da Luz.
Terakhir kali Barcelona gagal melaju ke babak 16 besar UCl, pada musim 2000/01. Sudah lebih dari dua dekade lalu.
Xavi meminta pasukannya bermain dengan ketenangan dan kebebasan. Biarlah semua tekanan menjadi tanggung jawabnya.