Liam Neeson Beraksi Sebagai Pengemudi Truk di Ice Road
Ice Road yang dibintangi Liam Neeson tayang Desember ini di bioskop Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah tambang berlian terpencil runtuh di Kanada bagian utara, seorang pengemudi truk (Liam Neeson) harus memimpin misi penyelamatan yang mustahil di atas lautan beku, yang disebut Jalur Es (Ice Road). Meskipun berbahaya, jalur ini adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan para penambang berlian yang terperangkap di dalam terowongan.
Mike (Liam Neeson), Gurty McCann (Marcus Thomas), Tantoo (Amber Midthunder), Goldenrod (Laurence Fishburne), dan Varnay (Benjamin Walker) harus bersaing dengan keganasan alam, yakni es yang mencair dan badai besar. Bahkan, mereka menemukan ancaman besar yang tidak terduga selama perjalanan misi penyelamatan itu.
Ice Road yang ditulis dan disutradarai Jonathan Hensleigh memiliki nuansa '90-an, di mana penjahat tak terduga menyebabkan bencana untuk tim penyelamat itu. Adegannya diwarnai perkelahian tangan kosong, kejar-kejaran, dan ledakan untuk mengalahkan penjahat.
Sebagai film aksi, drama, dan thriller, Ice Road yang berdurasi 109 menit ini memiliki alur cerita yang berbelit-belit. Ada beberapa cerita yang cukup membingungkan, seperti apa alasan sebenarnya perusahaan mematikan sensor metana atau bagaimana tim pengemudi ini membalikkan truk yang terjungkal, atau kenapa ledakan di tebing es tidak menyebabkan runtuhan salju yang hebat.
Pun ada beberapa adegan perkelahian yang diambil dari sudut sangat dekat sehingga penonton tidak dapat melihat sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi. Ada banyak pemotongan yang akhirnya membuat adegan menjadi sangat cepat dan campur aduk, antara perjalanan di jalur es dan pekerja tambang.
Ice Road dengan "sadis" membunuh karakter Fishburne dengan cepat. Setiap pemain berakting dengan baik, apalagi Neeson. Akan tetapi, banyak karakter yang flat saja dan memiliki perkembangan sedikit selama film.
Untuk musik, Ice Road sangat bagus. Seharusnya, film diproduseri David Buelow, Al Corley, Lee Nelson, Shivani Rawat, Bart Rosenblatt, David Tish itu disertai adegan lebih luar biasa.
Film yang rencananya tayang di bioskop Indonesia pada Desember 2021 ini juga memaparkan beberapa fakta, misalnya tentang cuaca pada April di Kanada, cara mengemudi di atas es, sindrom pascatrauma PTSD, berapa banyak kadar oksigen yang dihirup pria dewasa, dan lain-lain.