Putra John Lennon Kenang Berpulangnya Sang Ayah

John Lennon terbunuh di depan apartemennya di New York pada 8 Desember 1980.

EPA
Penggemar mengenang musisi John Lennon yang wafat 41 tahun lalu.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 8 Desember 1980, Mark David Chapman menembak musisi John Lennon hingga tewas di New York City, Amerika Serikat. Meski sudah 41 tahun berlalu sejak kepergiannya, keluarga, sahabat, dan penggemar John Lennon tidak pernah melupakan hari itu.

Sebagian memang lebih suka merayakan kehidupan Lennon daripada mengingat kematiannya. Tetap saja, beberapa orang terdekat mendiang telah menandai hari tersebut sebagai peringatan kesedihan yang membekaskan luka mendalam.

Putra sulung Lennon, Julian, mengunggah sejumlah foto untuk mengenang sang ayah di Instagram. Deretan foto itu masing-masing menampilkan bulu berwarna putih, potret diri pelantun lagu "Imagine" itu, kalimat "terkadang aku merasakan segalanya", foto anak laki-laki bermain ombak di tepi pantai, dan hati berwarna merah bertuliskan "hanya ada cinta hari ini".

Baca Juga



Tidak ada keterangan foto, hanya emoji tangan terkatup yang menyimbolkan doa. Dalam wawancara dengan Today Parents, Julian menyampaikan makna mendalam dari apa yang sudah dia unggah, terutama gambar bulu berwarna putih.

"Ayah telah mengatakan kepada saya bahwa jika ada cara untuk memberitahukan kepada saya bahwa dia baik-baik saja atau bahwa kita semua akan baik-baik saja, itu berwujud bulu putih," ungkap Julian.

Ucapan itu pula yang membuat Julian mendirikan White Feather Foundation. Badan amal tersebut menggalang dana untuk membantu menangani permasalahan lingkungan dan kemanusiaan, yang dia anggap akan sangat berarti bagi ayahnya.

Penghormatan lain disampaikan rekan Lennon di band The Beatles, Ringo Starr. Sang drummer mengunggah foto manis kebersamaannya dengan Lennon di akun Twitter.

"Damai dan cinta untukmu, sahabat," tulisnya.

Istri dari mendiang gitaris The Beatles George Harrison, Olivia Harrison, turut mengenang kepergian Lennon. Ada foto George dan Lennon sedang bersama pada 1960-an, diunggah dengan kutipan dari George semasa hidup, mengenai pendapatnya soal sosok Lennon.

"Ada hal hebat tentang John dan apa yang kudapatkan darinya, setelah bertahun-tahun lamanya. Dia berpendapat bahwa kita semua tidak hanya tinggal di dunia materi, dia melihat melampaui kematian, bahwa hidup ini hanya permainan kecil yang sedang terjadi. Dan dia memahami itu," demikian kutipan dari George.

Akun Instagram resmi John Lennon pun mengunggah sejumlah foto nostalgia sebagai bentuk penghormatan. Tampak foto Lennon saat masih berusia 16 tahun sedang tampil di Village Fete pada 1957, pada hari yang sama dia berjumpa Paul McCartney.

Foto kedua memperlihatkan Lennon yang sedikit lebih dewasa, diambil pada 1969. Foto yang ketiga menunjukkan dia berdiri membelakangi kamera di tengah kerumunan penggemar. Bagian belakang kausnya bertuliskan "Lennon terus hidup".


Sementara, Paul McCartney tidak mengunggah apapun tentang Lennon di media sosialnya. Janda John Lennon, Yoko Ono, juga tidak membuat postingan di Instagram, tetapi menuliskan sesuatu yang cukup serius di Twitter.

Yoko membeberkan statistik mengerikan dan mem-posting foto kacamata berdarah milik Lennon. "Lebih dari 1,5 juta orang telah terbunuh dengan senjata di AS sejak John Lennon ditembak dan dibunuh pada 8 Desember 1980," tulisnya.

Sebelumnya, Yoko menyatakan lebih suka merayakan hari ulang tahun dan kehidupan John daripada merenungkan kematiannya. Tetap saja, dia selalu meletakkan lilin di jendela apartemen mereka di Dakota setiap tahun pada hari peringatan kematian John, dikutip dari laman Cheat Sheet, Kamis (9/12).

Penyesalan Chapman

Pembebasan bersyarat yang diajukan Mark David Chapman, penembak mati vokalis band legendaris The Beatles John Lennon, kembali ditolak untuk ke-11 kalinya pada September 2020. Dalam sidang tersebut, Chapman mengakui bahwa tindakannya sangat tercela dan hanya mementingkan kemenangan pribadi sehingga pantas diganjar hukuman mati.

Seperti dalam sidang pembebasan bersyarat sebelumnya, narapidana yang sekarang berusia 65 tahun itu kembali menyatakan penyesalannya. Ia menembak Lennon di depan apartemen sang musisi pada 1980.

Pembunuh John Lennon, David Mark Chapman. - (AP/New York State Department of Corrections)

"Saya membunuhnya karena dia sangat, sangat terkenal dan itulah satu-satunya alasan. Saya hanya mencari kemenangan pribadi, sungguh sangat egois,” kata Chapman, menurut transkrip yang dirilis oleh negara bagian pada Senin setelah permintaan rekaman terbuka.

Di persidangan, Chapman juga secara khusus meminta maaf kepada Yoko Ono, istri Lennon. Dia menyadari bahwa perbuatannya telah menggoreskan duka mendalam di kehidupan Ono.

Chapman menembak dan membunuh Lennon pada malam 8 Desember 1980, saat Lennon dan Ono kembali ke apartemen mereka di Upper West Side. Sebelum mengeksekusi aksi bejatnya, Chapman sempat meminta Lennon membubuhkan tanda tangan di album Double Fantasy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler