Ada Omicron, Pfizer: Kemungkinan Perlu Dosis Keempat Vaksin

Dosis keempat vaksin Pfizer kemungkinan diperlukan 12 bulan usai suntikan dosis tiga.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. CEO Pfizer memperdiksi bahwa dosis keempat vaksin Covid-19 akan diperlukan 12 bulan setelah dosis ketiga akibat kemunculan varian omicron.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — CEO Pfizer Albert Boula mengatakan bahwa ada kemungkinan orang-orang di seluruh dunia membutuhkan dosis keempat vaksin Covid-19 lebih cepat dari waktu yang diperkirakan sebelumnya. Hal tersebut didasarkan penelitian awal yang menunjukkan varian omicron dapat merusak antibodi pelindung yang dihasilkan oleh vaksin Pfizer-BioNTech.

Kedua perusahaan pengembang vaksin ini merilis hasil studi laboratorium yang memperlihatkan dosis ketiga vaksin Covid-19, yang dikenal luas sebagai booster dapat, melawan omicron. Namun, kemampuan dua dosis utama vaksinnya dilaporkan menurun secara signifikan untuk memberi perlindungan terhadap infeksi omicron.

Meski demikian, vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech tetap menawarkan perlindungan bagi orang-orang yang terinfeksi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) dari gejala-gejala Covid-19 yang parah. Vaksin juga manjur untuk menekan risiko kematian akibat Covid-19.

Bourla mencatat bahwa studi pendahuluan oleh perusahaan didasarkan pada salinan varian yang dibuat di laboratorium dan lebih banyak data diperlukan dari tes terhadap virus asli. Hasil diperkirakan dapat lebih akurat dalam dua pekan ke depan.

Baca Juga



"Ketika melihat data, kami bisa menentukan apakah omicron tercakup dengan baik oleh dosis ketiga untuk berapa lama, dan saya rasa kita akan membutuhkan dosis keempat," ujar Bourla, dikutip dari CNBC, Jumat (10/12).

Bourla telah memprediksi bahwa dosis keempat vaksin Covid-19 akan diperlukan 12 bulan setelah dosis ketiga. Namun, segala hal tentang omicron masih perlu diteliti lebih lanjut dan saat ini hanya ada sedikit informasi tentang varian tersebut.

Lebih lanjut, Bourla mengatakan yang terpenting saat ini adalah meluncurkan dosis ketiga vaksin Covid-19, terutama selama musim dingin di sejumlah negara di dunia pada Desember ini. Pejabat kesehatan masyarakat juga khawatir tentang kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 karena orang-orang lebih banyak berkumpul di dalam ruangan untuk menghindari cuaca dingin.

"Dosis ketiga vaksin Covid-19 akan memberikan perlindungan yang sangat baik, saya yakin," kata Bourla.

Bourla mengatakan bahwa perawatan seperti pil antivirus oral Pfizer, Paxlovid akan membantu mencegah kasus Covid-19 dengan gejala berat yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit dan mengendalikan penyebaran wabah selama musim dingin. Pfizer mengajukan otorisasi darurat pil tersebut ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada bulan lalu.

Bourla mengatakan bahwa Pfizer akan mendapatkan hasil lengkap dari uji klinis dalam beberapa hari. Ia mengharapkan obat tersebut menunjukkan efektivitas dalam pengurangan 89 persen kasus Covid-19 yang membutuhkan rawat inap dan kematian, seperti yang terjadi pada data sementara bulan lalu.

Bourla mengatakan, perusahaan telah mengirimkan pil ke AS dan dapat mulai meluncurkan produk bulan ini jika FDA menyetujuinya untuk penggunaan darurat. Ia juga yakin pil Pfizer akan tetap efektif melawan omicron, karena menargetkan bagian virus yang berbeda, enzim yang digunakan untuk replikasi, yang tidak rentan terhadap mutasi.

Vaksin menargetkan protein lonjakan yang digunakan virus untuk menyerang sel manusia. Protein lonjakan telah bermutasi berulang kali selama pandemi. Bourla menyebut bahwa Pfizer dan BioNTech dapat mengembangkan vaksin yang secara khusus menargetkan omicron pada Maret 2022 jika diperlukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler