Pendiri SMK Wikrama Kota Bogor Raih Penghargaan dari Alisa-ICMI
Pendiri SMK Wirakrama juga raih penghargaan sebagai Entrepreuner Wanita Muslimah.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pendiri Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama Kota Bogor, Hj Ir Itasia Dina Sulvianti meraih penghargaan dari Asosiasi Muslimah Pengusaha se-Indonesia (Alisa)-ICMI dalam rangka Hari Ibu 2021. "Penghargaan sebagai Entrepreuner Wanita Muslimah sekaligus menjadi panutan dan inspirator bagi wanita Indonesia," kata Kepala Humas SMK Wikrama Bogor, Rudy Benyamin di Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (12/12).
Rudy menjelaskan, penghargaan itu diberikan oleh Alisa Khadijah. Penghargaan bagi Itasia Dina Sulvianti, kata dia, disampaikan Ketua Alisa Khadijah ICMI Kota Bogor Dr Dwi Jayanti Gunandini pada Sabtu (11/12). Atas capaian tersebut, menurut Rudy, menambah prestasi SMK Wikrama Bogor yang pada 20 April 2021, ditetapkan menjadi pelaksana program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) Kemendikbudristek.
Sejumlah prestasi yang diukir SMK Wikrama, di antaranya penghargaan Sekolah Adiwiyata tahun ke-I, sekolah peduli dan berbudaya lingkungan tingkat nasional (2010), Sekolah Berwawasan Kebangsaan Kota Bogor, mengikuti Climate Change Forum di Paris, Prancis (2015), serta menjadi anggota ASPNet yaitu sosialisasi sekolah se-dunia yang menjadi pilot project di bidang HAM, demokrasi, budaya, dan isu lingkungan di bawah UNESCO (2015).
Selain di Kota Bogor, SMK Wikrama juga ada di Kabupaten Garut dan Bekasi (Jawa Barat), Kabupaten Jepara dan Semarang (Jawa Tengah), serta Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Kompetensi keahlian di SMK Wikrama saat ini adalah, otomatisasi dan tata kelola perkantoran, teknik komputer dan jaringan, rekayasa perangkat lunak, multimedia, bisnis daring dan pemasaran, serta tata boga dan perhotelan.
Selain sebagai pendiri SMK Wikrama, Itasia Dina Sulvianti juga dikenal sebagai dosen statistik di Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Adapun Alisa Khadijah yang memberi penghargaan didirikan oleh Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie pada 6 Juni 1997. Alisa Khadijah dipelopori oleh Ibu Hasri Ainun Habibie yang merupakan Badan Otonom Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesa (ICMI).
Alisa Khadijah menggunakan jaringan organisasi wilayah dan organisasi pusat untuk mengirimkan pengusaha dari daerah ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan Penganggulangan Pengangguran Pekerja Trampil (P3T). Alumni pelatihan P3T nantinya diharapkan membuat lapangan kerja bagi pengangguran di daerahnya masing-masing.